Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berbeda dengan Megawati yang melejit sebagai peluru paling mematikan Red Sparks, pemain Serbia itu gagal bersinar.
Sepanjang melawan GS Caltex, Bukilic hanya mampu mendapatkan 16 poin saja dengan tingkat keberhasilan serangan mencapai 28,2 persen.
Usai pertandingan, rasa kecewa jelas tampak dari raut Ko Hee-jin sebagai juru taktik Red Sparks.
Meski demikian, pria berusia 44 tahun itu enggan untuk menyalahkan Bukilic seorang atas performa kurang memuaskan timnya.
Bagi Ko, voli merupakan permainan tim di mana saat satu orang tak maksimal seharunya bisa dicover oleh rekannya.
Alih-alih bisa menunjukkan hal itu di lapangan, Ko merasa para pemain lainnya justru bergantian melakukan kesalahan yang tak perlu.
"Voli adalah permainan tim, ini bukan hanya soal Bukilic saja," ucap Ko, dilansir BolaSport.com dari Naver.com.
"Meski Bukilic tak bermain bagus, pemain lain harus bisa membuat permainan lebih baik dan memimpin."
"Kali ini semua orang bergantian melakukan permainan yang aneh, Bukilic tampil buruk tapi bukankah juga memiliki hari yang baik."
"Saya pikir Bukilic lebih banyak disorot karena performa tim yang buruk," imbuhnya.