Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga Voli Korea - Bukilic Jadi Noda Red Sparks, Ledakan Megawati Tertutup Kecewanya Ko Hee-jin

By Agung Kurniawan - Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:06 WIB
Dua penyerang Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Vanja Bukilic (kiri) dan Megawati Hangestri Pertiwi (kanan) tampil solid di Liga Voli Korea 2024-2025 (KOVO.CO.KR)

BOLASPORT.COM - Pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin, angkat bicara untuk performa kurang memuaskan Vanja Bukilic.

Kemenangan Red Sparks dalam pertandingan lanjutan Liga Voli Korea 2024-2025 pada Jumat (10/1/2025) meninggalkan rasa kecewa.

Tim yang ditangani oleh Ko Hee-jin sebagai juru taktik tersebut memang masih belum terhenti saat menghadapi GS Caltex Seoul KIXX.

Bertamu ke Seoul Jangchung Gymnasium, Korea Selatan, Red Sparks menang tipis 3-2 (25-23, 25-27, 25-22, 20-25, 15-12).

Dengan hasil manis ini, Red Sparks berhasil membukukan sembilan kemenangan secara beruntun yang menjadikan raihan ini sebagai rekor baru.

Pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi sendiri tampil ciamik dari segi raihan poin yang dibukukan dengan 33 angka.

Akan tetapi, torehan eksplosif pemain asal Jember, Jawa Timur itu sedikit tertutupi oleh performa yang tidak maksimal.

Ya, Red Sparks gagal mendapatkan poin sempurna dalam menghadapi GS Caltex yang merupakan tim terlemah yang menghuni juru kunci.

Salah satu penyebab gagalnya tim berjuluk Red Force itu untuk meraih tiga poin adalah penampilan Vanja Bukilic yang mengecewakan.

Baca Juga: Liga Voli Korea - Megawati Benarkan Ucapan Ko Hee-jin, Red Sparks Tak Maksimal Walau Bisa Menang

Berbeda dengan Megawati yang melejit sebagai peluru paling mematikan Red Sparks, pemain Serbia itu gagal bersinar.

Sepanjang melawan GS Caltex, Bukilic hanya mampu mendapatkan 16 poin saja dengan tingkat keberhasilan serangan mencapai 28,2 persen.

Usai pertandingan, rasa kecewa jelas tampak dari raut Ko Hee-jin sebagai juru taktik Red Sparks.

Meski demikian, pria berusia 44 tahun itu enggan untuk menyalahkan Bukilic seorang atas performa kurang memuaskan timnya.

Bagi Ko, voli merupakan permainan tim di mana saat satu orang tak maksimal seharunya bisa dicover oleh rekannya.

Alih-alih bisa menunjukkan hal itu di lapangan, Ko merasa para pemain lainnya justru bergantian melakukan kesalahan yang tak perlu.

"Voli adalah permainan tim, ini bukan hanya soal Bukilic saja," ucap Ko, dilansir BolaSport.com dari Naver.com.

"Meski Bukilic tak bermain bagus, pemain lain harus bisa membuat permainan lebih baik dan memimpin."

"Kali ini semua orang bergantian melakukan permainan yang aneh, Bukilic tampil buruk tapi bukankah juga memiliki hari yang baik."

"Saya pikir Bukilic lebih banyak disorot karena performa tim yang buruk," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ko juga menegaskan akan melakukan evaluasi melalui program latihan agar permainan tim kembali optimal.

"Saya rasa kami perlu melatih mereka lagi untuk bisa menemukan ritme permainan secara keseluruhan," kata Ko menjelaskan.

Ko sendiri tidak terlalu gembira dengan pencapaian Megawati dkk yang mampu menorehkan rekor kemenangan beruntun terpanjang Red Sparks dalam satu musim

"Saya pikir kemenangan beruntun tim ini adalah hal yang kecil," kata Ko menjelaskan.

"Saya ingin mengubah sejarah V-League, saya ingin berlari bersama para pemain menuju tujuan yang lebih besar."

"Para pemain kami juga tidak akan puas hanya dengan meraih hal ini," imbuhnya.

Baca Juga: Liga Voli Korea - Akui Beda Kualitas dengan Megawati dkk, Pelatih GS Caltex Berasa Campur Aduk

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P