Pebulu tangkis peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir, mengakui ada tantangan lebih berat untuk calon atlet di luar Jawa dibandingkan dengan atlet di Pulau Jawa.
Pendapat pasangan Tontowi Ahmad ini disampaikan oleh Liliyana saat memberikan coaching clinic di hadapan puluhan calon atlet bulu tangkis di GOR 17 Desember, Turide, Mataram, Sabtu (10/2/2018).
"Melihat para calon atlet, saya jadi ingat dengan apa yang saya rasakan saat masih berlatih di klub kecil di Manado sana," kata Liliyana yang merupakan pebulu tangkis kelahiran Manado, Sulawesi Utara, dikutip BolaSport.com dari Kompas.
"Kami para atlet di daerah harus ekstra memotivasi diri kami sendiri apabila ingin berprestasi tinggi. Kalau tidak bisa, jadinya asal-asalan," lanjut Liliyana.
(Baca Juga: Jadi Juara Indonesia Masters dan India Open 2018, Segini Uang yang Dikantongi Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya)
Pebulu tangkis yang kerap dipanggil Butet itu selanjutnya menceritakan dahulu dia memiliki rasa minder saat bertemu dengan lawan yang berasal dari Pulau Jawa.
"Saya merasakan minder atau kecil hati, apabila bertemu lawan-lawan dari Pulau Jawa," tutur Liliyana.
"Lihat penampilan mereka saja kami sudah kecil hati. Apalagi kalau melihat pemain yang teknik pukulannya sudah bagus, langsung kecil hati," ucap Liliyana lagi.
Saat didera perasaan minder, Butet pun menceritakan bagaimana peran orang tua cukup penting baginya, meski bukan yang utama.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar