Bobroknya dunia sepak bola Indonesia semakin menjadi-jadi. Menjelang berakhirnya musim kompetisi 2018, dunia kulit bundar Tanah Air menampilkan wajahnya yang paling bopeng.
Kejanggalan dan hal-hal aneh pada ajang Liga 2 2018 ditampilkan pada publik tanpa malu-malu.
Buntutnya, sejumlah skandal pengaturan skor, atau yang biasa disebut dengan match-fixing, mulai tercium oleh publik.
(Baca Juga: 4 Skandal dan Borok Sepak Bola Indonesia, dari Dugaan Korupsi PSSI Rp 720 M hingga Match-fixing SEA Games 2015)
Karut-marut dunia sepak bola Indonesia ini menuai respon yang sangat serius dari seorang pejabat publik.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Banjarnegara.
Baca Juga
- Dituduh Terlibat Pengaturan Skor, Manajer PSS Sleman Desak Madura FC untuk Buktikan Skandal
- PSS Sleman Naik Liga 1, Istri Seto Nurdiantoro De Javu Atas Kesuksesan Musim 1999-2000
- Sukses Promosi ke Liga 1, Bek Asal Belanda Isyaratkan Perkuat PSS Sleman
Keputusan tersebut disampaikan Budhi Sarwono di hadapan jajaran pengurus Askab PSSI Banjarnegara di Pringgitan Rumah Dinas, Kamis (29/11/2018).
Pernyataan mundur ini merupakan bentuk protes keras terhadap kondisi persepakbolaan di Indonesia.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar