Perjuangan Jorge Lorenzo di Ducati masih belum berjalan mulus meski dia telah memasuki musim kedua berseragam tim asal Borgo Panigale tersebut.
Tiga seri balap telah dijalani musim ini dan Jorge Lorenzo baru mengoleksi enam poin.
Poin pertama diraih setelah finis di posisi ke-15 pada GP Argentina dan poin kedua berkat posisi finis ke-11 pada GP Americas.
(Baca Juga: Bertabrakan, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen Ditegur FIA karena Kesalahan Ini)
Jika dihitung dari tiga seri pertama, maka Lorenzo menjadi pebalap tim pabrikan Ducati kedua yang memiliki start terburuk.
Hanya Nicky Hayden yang memiliki start lebih buruk dari Lorenzo. Pada musim 2009, Hayden mengoleksi lima poin dari tiga seri balap pertama.
Pebalap (Musim) | Seri 1 | Seri 2 | Seri 3 | Seri 4 | Total |
Nicky Hayden (2009) | 4 | 0 | 1 | 4 | 9 |
Cal Crutchlow (2014) | 10 | 0 | 0 | 0 | 10 |
Charlos Checa (2005) | 6 | 11 | 0 | 0 | 17 |
Troy Bayliss (2004) | 2 | 0 | 8 | 13 | 23 |
Marco Melandri (2008) | 5 | 4 | 3 | 11 | 23 |
Jorge Lorenzo (2018) | 0 | 1 | 5 | ? | 6* |
Jorge Lorenzo memang mendapat kritikan sejak kepindahannya ke Ducati.
Pasalnya, banyak pihak yang berpendapat bahwa apa yang ditampilkan oleh Lorenzo tidak sebanding dengan pendapatan yang diterimanya dari Ducati.
Seperti diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Lorenzo dikabarkan menerima 12 juta euro dari Ducati.
Pendapatannya bahkan empat kali lebih besar dari rekan satu timnya, Andrea Dovizioso.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar