Penampilannya memang sama seperti volunteer Asian Games 2018 lainnya yang bertugas di Jakabaring Sport City, Palembang. Namun, setiap menyaksikan atlet Indonesia saat berlaga dia tampak paling bersemangat.
Tak jarang dia ikut berteriak ketika melihat wakil Indonesia mencetak poin saat bertanding di televisi atau pertandingan yang dia saksikan secara langsung memastikan medali emas.
"Saya ekspresif karena suka olahraga. Jadi, saat pemain Indonesia turun timbul rasa nasionalisme. Saya excited dukung negara sendiri untuk melawan negara kuat seperti China dan Jepang," kata salah satu volunteer, Masagus Mansyur Firdaus kepada BolaSport.com
"Yang pasti, reaksi itu timbul dari diri saya sendiri," ujar Daus, sapaan akrabnya.
Ketertarikan Daus menjadi volunteer pada Asian Games berawal dari profesinya yang pernah menjadi penyiar di salah satu radio di Palembang.
Saat itu, dia mendengar kabar Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan membutuhkan 2.000 volunteer di Palembang dari kakak kelas salah satu organisasi di kampus.
"Awalnya, menganggap tidak mungkin karena saya pikir harus menggunakan bahasa inggris yang baik dan benar karena bahasa inggris saya masih pasif," aku Daus.
"Tetapi, ya iseng-iseng saja untuk mendaftar, tidak terlalu barharap karena saingannya susah. Berhubung saya pernah jadi penyiar, saya mengambil broadcast," kata mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang itu.
(Baca juga: Sepatu Roda Asian Games 2018 - Tak Mampu Terapkan Strategi, M Oky Finis Ke-7)
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar