Adapun di Liga Football Amerika, National Football League, Los Angeles Rams hanya finis di urutan ketiga di National Football Conference wilayah Barat.
Rams kalah bersaing dari Seattle Seahawks dan Arizona Cardinals.
Kroenke bukan seperti Roman Abramovich di Chelsea, misalnya, yang haus gelar dan tidak ragu berinvestasi untuk menguatkan timnya.
Atas sikap tersebut, Kroenke punya argumen. Dia mencari stabilitas bisnis dalam menjalankan klub-klubnya.
"Pemilik klub terbaik adalah yang mengerti dua sisi, olahraga dan bisnis. Tanpa bisnis yang baik, Anda tidak bisa mendapat pemain bagus," kata Kroenke pada Sloan Sports Analytics Conference, Maret 2016.
Menurut Kroenke, pola pikir tersebut rasional.
"Dengan model bisnis demikian, pemain adalah pihak paling diuntungkan. Mereka mendapat gaji yang cukup," tuturnya.
Dia pun tidak sepakat dengan metode pemilik klub lain yang mengucurkan dana besar ke timnya.
"Investor dari luar negeri bisa kehilangan minat. Kalau mereka mencabut investasi, apa yang terjadi dengan klubnya? Suporter akan jadi pihak dirugikan dalam skenario tersebut karena mereka akan kehilangan pemain," ujar Kroenke.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar