"Itu saya. Saya yang melakukannya. Saya yang tertangkap kamera," ujar Campbell dikutip BolaSport.com dari artikel Mirror yang tayang pada 25 Oktober 2009.
"Saya sungguh minta maaf. Benar-benar mimpi terburuk dalam hidup saya."
Campbell juga menjelaskan dirinya menjadi korban teror pembunuhan usai laga tersebut.
"Saat saya pulang ke rumah saya ke taman dan muntah. Saya tak enak badan, dan ancaman pembunuhan mulai muncul di internet sehari setelahnya."
Menurut pengakuan Campbell bola pantai itu bukan miliknya dan ia memantulkan bola ke dalam lapangan.
"Sebenarnya laga belum dimulai. Tim baru saja keluar, dan bola pantai itu bahkan punya saya."
"Saya tak pernah melihat bola itu sebelumnya. Kumpulan suporter memantulkan bola di atas kepala mereka lalu datang mengarah ke saya."
"Dan saya melakukan ayunan besar dan bola terlempar ke arah lapangan. Angin membuatnya bergeser ke depan gawang," jelas dia.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar