Musim lalu, Romelu Lukaku berhasil mencetak 25 gol, atau menyumbang lebih dari sepertiga total gol Everton di akhir musim. Setelah Lukaku hengkang, Everton tak punya lagi sosok penyerang andalan.
Musim ini, The Toffees mengandalkan pemain muda Inggris, Dominic Carvert-Lewin sementara Alex Sandro belum menunjukkan ketajaman di lini depan.
(Baca juga: Tumpul, Cristiano Ronaldo Tak Lagi Jadi yang Terbaik di Real Madrid!)
3. Terlalu Banyak Gelandang Bertipe Nomor 10
Roenald Koeman terlalu banyak membeli gelandang bertipe nomor 10 di klub. Setidaknya ada tiga nama utama yaitu Wayne Rooney, Daavy Klaassen, dan Gylfi Sigurdsson.
Semuanya berebut posisi favorit masing-masing, sementara tidak ada penyerang yang mumpuni sebagai target man di depan mereka. Wayne Rooney kerap kali menempati posisi striker utama.
4. Belanja Jor-joran Tanpa Mengetahui Kebutuhan
It’s time to take initial stock of Everton’s summer transfer window and how the big signings have done so far. #EFC https://t.co/KoeVUix5fi pic.twitter.com/oGhOrXJj36
— Royal Blue Mersey (@RBMersey) October 6, 2017
Koeman menghabiskan total 142 juta poundsterling dengan mendatangkan 7 pemain. Namun melihat performa hingga saat ini, Koeman tampak seperti menghambur-hamburkan uang dan bukannya memperbaiki skuatnya lebih baik.
Seperti poin sebelumnya, Koeman juga tak memperhatikan pemain apa yang dibutuhkan oleh tim. Koeman malah belanja 3 pemain bertipe sama daripada mencari penganti Lukaku yang sepadan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com, Transfermarkt.co.uk |
Komentar