Solid di Anfield
Dalam beberapa tahun terakhir, kedua kubu menciptakan persaingan sengit. Musim lalu, kekalahan dari Liverpool dan diikuti kekalahan telak lain dari Arsenal menjadi berkah terselubung.
Dua kekalahan dari rival itu menjadi titik balik Chelsea. Conte memainkan formasi 3-4-3 yang terbukti ampuh sampai berbuah gelar manis di akhir musim.
Akan tetapi, saat itu kekalahan dari The Reds dialami Si Biru pada fase liga yang lebih dini dibandingkan saat ini. Apalagi, kesamaan dua pertemuan di paruh pertama musim itu juga tak menguntungkan Chelski.
Seperti saat melawat ke London pada September tahun lalu, grafik permainan Liverpool sedang meningkat saat ini.
Kemenangan atas Southampton pada minggu silam adalah ketiga beruntun yang dicatat pasukan Juergen Klopp setelah awal musim yang kurang meyakinkan.
Kecenderungan The Reds tampil tangguh saat meladeni sesama klub besar juga masih besar.
Daya gedor Liverpool musim ini terbilang meningkat dibandingkan dengan musim lalu.
Kehadiran Mohamed Salah, pemain baru penambah daya dobrak Si Merah itu, tak pelak menjadi perhatian utama dalam duel ini.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.821 |
Komentar