Terutama kecanduannya terhadap alkohol yang terus menjadi momok sepanjang hidupnya.
"Saya habiskan uang saya untuk bir, wanita, dan mobil cepat - sisanya hanya saya sia-siakan," ujar Best.
The late great George Best celebrating the sale of his Cheshire home back in 1972. #MUFC pic.twitter.com/vNXX86NNB2
— Football Back Then. (@Boydetroit) November 21, 2017
Meski kemudian sudah menjalani operasi transplantasi hati karena masalah minuman keras tersebut, Best tak peduli, ia tetap menjadi seorang peminum.
Hal ini membuatnya harus meminum banyak obat-obatan untuk tetap sehat, hal yang membawanya menuju akhir hayat akrena masalah komplikasi obat.
Meninggal dalam usia 59 tahun, ia dikebumikan di Belfast, kota kampung halamannya di Irlandia Utara.
(BACA JUGA: Dianggap Klub Kecil oleh Eric Cantona, PSG Balas Menyerang dengan Respons Cerdas)
12 years ago today, the genius that is George Best sadly left us so today is dedicated to the magnificent Irishman #mufc pic.twitter.com/td1HQ5rWvD
— Utd Before Fergie (@UtdBeforeFergie) November 25, 2017
Para pelayat pada pemakamannya dikatakan BBC mengingat Best dengan satu kalimat, "Bocah indah dengan permainan yang indah".
Kini, 43 tahun setelah Best meninggalkan United dan 12 tahun setelah Best meninggalkan dunia, United belum menemukan kembali sayap-sayap yang bisa seorang diri membawa mereka terbang menjadi tim terbaik di dunia.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Fifa.com |
Komentar