Guardiola on sharing Mourinho's obsession with winning trophies.
"Definitely. In that we are twins." pic.twitter.com/p3HmZnbXUf
— Vindelöf (@SemperFiUtd) December 8, 2017
(Baca Juga: Meski Bisa Menang Atas Juventus, Inter Milan Belum Tentu Juara Liga Italia)
Ambisi demikian pun dinilai Guardiola bukan monopoli dia dan Mourinho saja.
"Semua pelatih punya ambisi sama. Antonio Conte (Chelsea), Juergen Klopp (Liverpool), dan Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur) juga demikian," tutur Pep.
Manchester City dan Manchester United saat ini masih berada di posisi dua teratas klasemen sementara Liga Inggris.
Manchester City di urutan pertama dengan 43 poin, Man United di urutan kedua dengan defisit delapan poin.
Kalau menang, Man City bisa memperlebar jarak menjadi 11 poin.
(Baca juga: Pelatih Valencia: Real Madrid Memburuk)
Bagi Guardiola, hanya aspek itu yang penting. Rivalitasnya dengan Mourinho bukan jadi alasannya untuk menang.
"Saya dan Mourinho senang bersaing dan menang. Namun, percaya pada saya, tak ada yang istimewa dari kemenangan melawan tim Jose Mourinho," ucap Guardiola.
Dia juga tidak mau memusingkan taktik defensif yang kerap jadi andalan kompetitornya asal Portugal itu.
"Kami sudah sering bertemu di laga-laga besar. Saya dan dia punya sudut pandang berbeda terhadap sebuah pertandingan, dan itu normal. Saya tak mau mengkritik kolega saya karena tiap manajer punya gaya sendiri-sendiri," ucap Guardiola.
"Pada akhirnya, saya dan Mourinho paham kalau kami sama-sama ingin menang," lanjutnya.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar