Rentang tiga bulan bisa mengubah keraguan menjadi optimisme.
Bersama Di Francesco Roma kini bermain atraktif bak skuat asuhan Zeman dan solid dalam bertahan seperti tim peraih scudetto asuhan Fabio Capello pada 2000-2001.
Di Francesco juga sedikit mengambil inspirasi dari Pep Guardiola soal cara menekan lawan dalam skema 4-3-3.
Penjagaan sudah dilakukan pemain Roma sejak di area pertahanan lawan.
Edin Dzeko membayangi kiper musuh, sementara Diego Perotti dan Stephan El Shaarawy kerap ditugaskan menempel bek sayap.
Dua gelandang Roma lantas didaulat menutup ruang distribusi bek tengah lawan.
"Aliran bola, organisasi, dan pergerakan adalah poin penting. Kami harus tahu cara menyerang dan bertahan sebagai sebuah unit. Kami menyerang lewat sisi terluar dan bek sayap membuka ruang supaya gerakan memotong ke dalam bisa efektif," kata Di Francesco soal konsep sepak bolanya.
(Baca Juga: Ucapkan Terima Kasih, Raphael Maitimo Isyaratkan Bertahan di Persib)
Roma memeragakan permainan ofensif menawan tanpa sekali pun melupakan kesolidan pertahanan.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.819 |
Komentar