Mencetak gol bukanlah perihal sulit untuk Lazio. Namun, gawang Roma akan menjadi perkara yang berbeda bagi pasukan Elang Muda.
Penulis: Sem Bagaskara
Sepekan sebelum tirai Serie A 2017-2018 disibakkan, Roma asuhan Eusebio Di Francesco mengalami kekalahan telak 1-4 dari Celta Vigo.
Kecemasan pun melanda tifosi Il Lupi, julukan klub tersebut.
Mereka seperti melihat kembali Zdenek Zeman berada di kursi pelatih tim.
Filosofi Zeman, yang beken dengan sebutan Zemanlandia, sangat mengedepankan pendekatan ultraofensif dan sedikit mengabaikan pertahanan.
(Baca Juga: Vincenzo Montella: AC Milan Masih Mencari Jati Diri)
Bagi Zeman, menang dengan skor 4-3 akan lebih menyenangkan ketimbang meraih skor 1-0.
Rapor defensif Roma selama pramusim memang jauh dari meyakinkan.
Il Lupi besutan Di Francesco selalu kebobolan saat bertemu lawan setanding seperti Paris Saint-Germain (1-1), Tottenham (3-2), Juventus (1-1), Sevilla (1-2), dan Celta (1-4).
Rentang tiga bulan bisa mengubah keraguan menjadi optimisme.
Bersama Di Francesco Roma kini bermain atraktif bak skuat asuhan Zeman dan solid dalam bertahan seperti tim peraih scudetto asuhan Fabio Capello pada 2000-2001.
Di Francesco juga sedikit mengambil inspirasi dari Pep Guardiola soal cara menekan lawan dalam skema 4-3-3.
Penjagaan sudah dilakukan pemain Roma sejak di area pertahanan lawan.
Edin Dzeko membayangi kiper musuh, sementara Diego Perotti dan Stephan El Shaarawy kerap ditugaskan menempel bek sayap.
Dua gelandang Roma lantas didaulat menutup ruang distribusi bek tengah lawan.
"Aliran bola, organisasi, dan pergerakan adalah poin penting. Kami harus tahu cara menyerang dan bertahan sebagai sebuah unit. Kami menyerang lewat sisi terluar dan bek sayap membuka ruang supaya gerakan memotong ke dalam bisa efektif," kata Di Francesco soal konsep sepak bolanya.
(Baca Juga: Ucapkan Terima Kasih, Raphael Maitimo Isyaratkan Bertahan di Persib)
Roma memeragakan permainan ofensif menawan tanpa sekali pun melupakan kesolidan pertahanan.
Il Lupi musim ini baru kemasukan tujuh gol alias punya rapor terbaik di Serie A.
Alisson Becker telah melihat gawangnya tujuh kali steril dari gol lawan. Tak ada tim lain yang meraih lebih banyak clean sheet dari Roma.
Pertahanan
Il Lupi kini juga paham soal bagaimana meraih kemenangan dengan "cara buruk".
Kemampuan itu tercermin lewat empat hasil sempurna dengan skor minimalis, 1-0.
Rapor defensif bagus akan menjadi modal berharga Roma untuk menghadapi Lazio, yang musim ini sangat tajam.
Produktivitas Sang Elang Muda (31 gol) hanya kalah dari Napoli (32) dan Juventus (35).
Andalan Lazio di sektor ofensif, Ciro Immobile (14 gol/6 assist) dan Luis Alberto (3/5), mesti berjuang ekstra keras untuk menembus sistem defensif Roma.
(Baca Juga: Tips Pelatih AC Milan soal Sosok Pelatih Tepat untuk Timnas Italia)
Taktik pressing Il Lupi terbukti sangat efektif.
Dalam tujuh partai pertama di semua ajang musim ini, rata-rata lawan hanya membuat 111 operan di wilayah Roma dengan tingkat akurasi minor, persisnya 68 persen.
"Di kompetisi mana pun sebuah derbi harus dimenangi. Satu kata, menang," kata Luis Alberto di La Lazio Siamo Noi.
Luis Alberto, yang pernah terlibat dalam derbi Galicia (Deportivo La Coruna vs Celta Vigo), harus memastikan aliran bola Lazio lancar saat memasuki area Roma.
Membongkar pertahanan baja pernah sukses dilakukan Lazio musim ini, tepatnya pada pekan kedelapan saat Immobile dkk. secara mengejutkan sukses menekuk Juventus 2-1 di markasnya, Allianz Stadium.
Namun, patut digarisbawahi bahwa Roma dan Juventus punya cara bertahan yang berbeda.
Il Lupi memasang garis pertahanan tinggi dan lebih intens menekan lawan.
Kans Lazio kembali merasakan frustrasi hebat seperti saat mereka ditahan imbang 0-0 oleh SPAL pada pekan perdana sangat terbuka.
PRAKIRAAN FORMASI
AS ROMA (4-3-3): 1-Alisson (K); 24-Florenzi, 44-Manolas, 20-Fazio, 11-Kolarov (B); 7-Pellegrini, 16-De Rossi, 6-Strootman (G); 92-El Shaarawy, 9-Dzeko, 8-Perotti (P). Pelatih: Di Francesco
LAZIO (3-5-2): 1-Strakosha (K); 15-Bastos, 3-De Vrij, 26-Radu (B); 77-Marusic, 16-Parolo, 6-Leiva, 19-Lulic, 21-Milinkovic-Savic (G); 17-Immobile, 18-Luis Alberto (P). Pelatih: Inzaghi
PREDIKSI
- BOLA 55-45
- Asian Bookie 0 : 1/4
- William Hill 1 (5/4) X (5/2) 2 (2/1)
- Betbrain 1 (2,43) X (3,80) 2 (3,17)
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.819 |
Komentar