Ketika memutuskan pindah ke Juventus pada musim panas 2017, Wojciech Szczesny mengaku banyak yang mempertanyakan tujuannya sebab ia dinilai bakal sulit menggeser Gianluigi Buffon sebagai kiper utama I Bianconeri.
Profil Szczesny boleh saja sesuai dengan kriteria deputi Buffon yang Juve cari, berhubung kiper kedua mereka Neto hengkang ke Valencia.
Juve ingin memiliki kiper nomor dua dengan kualitas nyaris setara dengan kapten mereka, punya jam terbang tinggi di klub sebelumnya.
Saat merekrut Neto pada musim panas 2015, sang penjaga gawang merupakan sosok utama di bawah mistar Fiorentina.
Begitupun dengan Szczesny. Pemain asal Polandia itu pernah lama berstatus kiper utama Arsenal sebelum menghabiskan dua musim bersama AS Roma.
Berbekal resume tersebut, Szczesny bahkan mendapat anggukan dari Buffon.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Aksi Pele Putih Sihir Liverpool)
"Saya pikir Juve telah membuat keputusan terbaik sebab, menurut saya, Szczesny menikmati musim yang hebat tahun lalu. Dia mungkin kiper terbaik 2016-2017 atas dasar konsistensi dan penyelamatan yang dibuatnya," kata Buffon pada Juni lalu.
Terlepas dari minat Juve, keputusan Szczesny menerima pinangan Si Nyonya Tua masih meninggalkan tanda tanya meski ada wacana bahwa kiper berusia 27 tahun itu bakal menjadi suksesor Buffon yang berencana pensiun di akhir 2017-2018.
Pasalnya, Piala Dunia 2018 di depan mata. Para pesepak bola umumnya mencari klub yang menjaminkan permainan rutin.
Szczesny, yang terikat kontrak di Allianz Stadium hingga 2021, mengaku dirinya berjudi mengenai potensi berpartisipasi di Rusia tahun depan. Akan tetapi, kesempatan belajar dari Buffon selama setidaknya satu tahun terasa lebih penting baginya.
"Saya tak pernah membayangkan untuk bahkan melawan Buffon. Saya berusia 15 tahun ketika ia menjuarai PD 2006. Rasanya tak nyata menyadari diri saya sebagai rekan setimnya," ujar Szczesny kepada Independent.
"Menggantikan Buffon tidak mudah karena Anda tidak akan pernah bisa lebih baik darinya. Karena itu, saya punya satu tahun bersama dengannya, belajar darinya. Jutaan kiper di sana pasti ingin memiliki pengalaman yang saya miliki ini."
Pada dasarnya, ada dua tanggung jawab yang Szczesny emban. Pertama, bagaimana ia bisa meningkatkan kualitas lebih tinggi lagi sehingga layak mewarisi sarung tangan kiper utama Juve musim depan.
Kedua, bagaimana Szczesny bisa cukup pantas berada di skuat Polandia pada PD 2018 mendatang.
Belakangan, Szczesny mendapat kesempatan untuk bertanggung jawab mengenai dua hal tersebut. Sementara Buffon mengalami penurunan performa dan diganggu cedera.
(Baca Juga: Musim Perdana di Liga Inggris, Richarlison Terus Tebar Ancaman)
Szczesny beraksi sebagai pelaksana tugas (Plt) kiper utama Juve di laga-laga penting.
Setelah tampil di matchday 6 melawan Olympiacos Liga Champion (5/12/17) yang merupakan penentuan nasib Juve lolos ke 16 besar atau tidak, Szczesny kembali starter melawan pemuncak klasemen Serie A saat ini, Internazionale (9/12/17).
Sang Plt kiper melaksanakan tugasnya dengan baik di mana ia tak kemasukan satu gol pun di dua gim beruntun tersebut.
Szczesny telah tampil tujuh kali di 2017-2018, di mana enam partai di Serie A dan sisanya di LC. Empat laga berakhir dengan clean sheet.
Selama terus mampu tampil konsisten, Szczesny bisa diberikan jam terbang lebih banyak lagi oleh pelatih Massimiliano Allegri sehingga dapat menjadi deputi Buffon dengan total penampilan terbanyak sejak 2011-2012.
Waktu yang akan menjawab apakah Szczesny layak menjadi kiper utama Polandia di PD 2018 dan Juventus musim depan.
STATISTIK SZCZESNY DI 2017-2018
Main: 7
Hadapi Tembakan (akurat): 56 (14)
Penyelamatan: 6
Kemasukan: 5
Clean Sheet: 4
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar