2018.
Ditargetkan lolos ke Liga Champions musim depan, I Rossoneri kini berada di posisi ke-8.
Baru mengoleksi 24 poin dalam 17 pertandingan Liga Italia, tim asuhan Vincenzo Montella sudah defisit 14 poin dari posisi 4 besar klasemen.
AC Milan baru mencetak 23 gol. Statistik itu makin menguak problem di tubuh Il Diavolo.
Nikola Kalinic dkk. bukannya tidak berusaha mencetak gol.
(Baca Juga: Duh, Neymar dan Dani Alves Bikin Rusuh di Ruang Ganti Paris Saint-Germain!)
Tim Merah-Hitam sudah melepas 216 tembakan dalam 17 pertandingan Liga Italia yang telah dilalui.
Jumlah itu nomor dua terbanyak di Liga Italia, hanya kalah dari Napoli (226).
Tapi, dengan hanya mencetak 23 gol, berarti rasio konversi tembakan menjadi gol AC Milan hanya 10,6 persen.
Dalam hal ini Setan Merah adalah salah satu yang terburuk di Liga Italia.
Bahkan dua tim penghuni zona degradasi masih lebih baik daripada mereka.
SPAL punya rasio konversi tembakan menjadi gol sebesar 14,3 persen.
Sementara rasio yang dimiliki Hellas Verona adalah 12,7 persen.
Pantas saja AC Milan tidak berada di papan atas klasemen Liga Italia.
Tim-tim yang kini berada di sana memiliki rasio konversi tembakan menjadi gol yang jauh lebih bagus daripada AC Milan.
Juventus sebesar 23,2 persen. Disusul Lazio (22,5 persen), Sampdoria (18,9), Napoli (16,8), dan Inter Milan (16,3).
(Baca Juga: Ini Jawaban Juergen Klopp Soal Berapa Lama Akan Melatih Liverpool)
Otomatis para penyerang AC Milan seperti Nikola Kalinic, Andre Silva, dan Patrick Cutrone pantas menjadi kambing hitam.
Mereka tidak mampu menyelesaikan banyaknya peluang yang sudah dibuat tim.
Secara kolektif Nikola Kalinic, Andre Silva, dan Patrick Cutrone baru mencetak enam gol di Liga Italia.
Kontribusi mereka bahkan kalah dari satu gelandang sayap Inter Milan.
Ivan Perisic sudah berhasil mencetak tujuh gol di Liga Italia 2017-2018.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | transfermarkt.com |
Komentar