Pada akhir musim 2010-2011, bek yang wafat pada usia 31 tahun itu mengungkapkan keinginannya untuk kembali menggunakan kostum merah-hitam.
"Saya merasa siap untuk bergabung dengan AC Milan, sepertinya Adriano Galliani (saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden) sangat ingin menyelesaikan transfer saya dalam waktu dekat dan saya berharap situasinya akan segera diselesaikan," kata Astori kepada Il Corriere dello Sport (14 Juni 2011), yang dicuplik BolaSport.com.
Kebangkitan AC Milan di Tangan Pelatih Terburuk, Anomali si Badak yang Kian Mendobrak https://t.co/l9gxEAcV1X
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 1 Maret 2018
"Ini adalah sinyal penting bagi saya bahwa AC Milan tidak lagi ingin memperpanjang kepemilikan bersama. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kepercayaan pada saya dan mereka menganggap saya sebagai pemain penting untuk masa depan," ucap Astori menunjukkan keyakinan.
Saat itu AC Milan masih memiliki separuh kepemilikan Davide Astori.
Saking yakin dengan mimpinya pemain berkaki kidal itu percaya bahwa jika bukan musim ini, mimpinya kembali bergabung AC Milan akan terwujud pada waktu mendatang.
(Baca Juga: Konflik di Real Madrid Tak Pernah Pandang Bulu dalam Memangsa Korban)
"Bahkan jika mereka gagal untuk mengontrak saya sekarang, itu tidak berarti bahwa impian saya untuk mengenakan jersey AC Milan telah selesai. Tidak penting apakah saya kembali ke AC Milan sekarang atau dalam waktu lima tahun," ujarnya.
Keinginan Davide Astori muncul karena ia belum pernah sekali pun mengenakan seragam kebesaran AC Milan senior di laga resmi.
Dengan kejadian ini membuat mimpi besar Davide Astori terkubur bersama jasadnya.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | transfermarkt.com, Il Corriere dello Sport |
Komentar