Meninggal dunianya Kapten Fiorentina, Davide Astori, ikut mengubur salah satu mimpi terbesarnya bersama AC Milan.
Kabar duka menyelimuti sepak bola dunia, khususnya di Italia.
Davide Astori meninggal dunia di dalam kamar Hotelnya, Minggu (4/3/2018).
Davide Astori dkk tengah bersiap untuk menghadapi laga melawan Udinese yang semula akan digelar pukul 21.00 WIB hari ini.
Fiorentina menyebut dalam keterangan resmi bahwa Astori meninggal karena sakit tiba-tiba yang ia derita.
La Fiorentina profondamente sconvolta si trova costretta a comunicare che e' scomparso il suo capitano Davide Astori, colto da improvviso malore.
— ACF Fiorentina (@acffiorentina) 4 Maret 2018
Per la terribile e delicata situazione, e soprattutto per rispetto della sua famiglia si fa appello alla sensibilità di tutti. pic.twitter.com/bFGnkReWEC
Davide Astori merupakan jebolan akademi AC Milan.
Pada 2001-2002, Davide Astori bergabung akademi AC Milan dari akademi Pontisola San Pietro, klub yang kini bermain di Serie D.
Rest In Peace former AC Milan Player Davide Astori. Deepest Condolences pic.twitter.com/mRBOGAZbYG
— Nanditho (@nanditho_) 4 Maret 2018
Pemain asal Italia itu mentas dari level junior menjadi pemain profesional pada musim 2005-2006.
Sepanjang musim 2006-2007 hingga 2007-2008, Davide Astori terus-menerus dipinjamkan secara bergantian ke AS Pizzighettone, Cremonese, dan Cagliari.
Di klub yang dipenuhi dengan bintang dengan ego tinggi, kisruh itu mungkin hal yang biasa di Real Madrid.
Berikut ini beberapa ceritanya:https://t.co/ttJAJQFnyY
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Maret 2018
Davide Astori akhirnya meninggalkan AC Milan pada musim 2008-2009 dan bergabung dengan Cagliari.
Pada akhir musim 2010-2011, bek yang wafat pada usia 31 tahun itu mengungkapkan keinginannya untuk kembali menggunakan kostum merah-hitam.
"Saya merasa siap untuk bergabung dengan AC Milan, sepertinya Adriano Galliani (saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden) sangat ingin menyelesaikan transfer saya dalam waktu dekat dan saya berharap situasinya akan segera diselesaikan," kata Astori kepada Il Corriere dello Sport (14 Juni 2011), yang dicuplik BolaSport.com.
Kebangkitan AC Milan di Tangan Pelatih Terburuk, Anomali si Badak yang Kian Mendobrak https://t.co/l9gxEAcV1X
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 1 Maret 2018
"Ini adalah sinyal penting bagi saya bahwa AC Milan tidak lagi ingin memperpanjang kepemilikan bersama. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kepercayaan pada saya dan mereka menganggap saya sebagai pemain penting untuk masa depan," ucap Astori menunjukkan keyakinan.
Saat itu AC Milan masih memiliki separuh kepemilikan Davide Astori.
Saking yakin dengan mimpinya pemain berkaki kidal itu percaya bahwa jika bukan musim ini, mimpinya kembali bergabung AC Milan akan terwujud pada waktu mendatang.
(Baca Juga: Konflik di Real Madrid Tak Pernah Pandang Bulu dalam Memangsa Korban)
"Bahkan jika mereka gagal untuk mengontrak saya sekarang, itu tidak berarti bahwa impian saya untuk mengenakan jersey AC Milan telah selesai. Tidak penting apakah saya kembali ke AC Milan sekarang atau dalam waktu lima tahun," ujarnya.
Keinginan Davide Astori muncul karena ia belum pernah sekali pun mengenakan seragam kebesaran AC Milan senior di laga resmi.
Dengan kejadian ini membuat mimpi besar Davide Astori terkubur bersama jasadnya.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | transfermarkt.com, Il Corriere dello Sport |
Komentar