"Kuncinya adalah kekuatan mental dan kebiasaan mengejar target yang jelas. Juventus punya lebih banyak soal hal ini daripada Napoli," kata gelandang Juve pada 1975-1985 ini.
Kekuatan mental itu tampak jelas dalam fluktuasi performa Napoli pada pekan-pekan krusial menjelang akhir musim.
Saat menang 1-0 di kandang Juve (22/4/2018), Napoli mengikis defisit menjadi cuma satu poin dari Juventus.
Bukannya terus terpacu melanjutkan tren kemenangan, Marek Hamsik cs malah langsung kalah telak 0-3 dari Fiorentina pada pekan selanjutnya.
Pekan lalu, Napoli kembali gagal menang lantaran ditahan Torino 2-2.
Pada sisi lain, mentalitas juara Juventus tampak dengan tradisi mereka yang langsung bangkit seusai disakiti.
Setelah kekalahan dari Napoli, Gonzalo Higuain cs mampu langsung melesat dengan catatan dua kemenangan beruntun atas Inter Milan 3-2 dan Bologna 3-1.
"Saat mampu menang atas Juventus, saya yakin inilah tahunnya Napoli. Mereka punya keunggulan psikologis. Namun, kedua tim menunjukkan reaksi berbeda terhadap tekanan yang dialami," kata Tardelli.
"Hal itulah yang menjadi perbedaan substansial di antara Juventus dan Napoli," ucap pria berusia 63 tahun tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | calciomercato.com |
Komentar