4. Simone Pepe (2011-2015)
Pepe termasuk kepingan pelengkap strategi ampuh Antonio Conte saat membangun kejayaan kembali di Juve mulai musim 2011-2012.
Dalam performa puncak, dia kerap disebut sebagai titisan Angelo Di Livio mengawal sisi kanan Juventus. Pepe menjadi pilihan utama dalam dua musim pertamanya.
Namun, faktor cedera dan inkonsistensi penampilan membuatnya lebih sering tergusur ke bangku cadangan di musim-musim berikutnya.
Total, Pepe tampil 95 kali membela Juventus dengan sumbangan 13 gol.
5. Simone Zaza (2015-2016)
Juventus menguasai separuh kepemilikan Zaza pada 2013, tetapi dia baru penuh menjadi bagian skuat Bianconeri pada 2015.
Digadang-gadang sebagai penyerang masa depan Italia, Zaza malah flop alias gagal di Juve.
Ia hanya bikin 7 gol dalam 24 partai sepanjang 2015-2016, lalu dipinjamkan ke West Ham dan Valencia pada musim berikutnya.
6. Juan Cuadrado (2016-2018)
Karena kepiawaian melakoni berbagai peran di lapangan, dari bek sayap hingga penyerang, Cuadrado menjadi senjata rahasia Juventus.
Winger lincah asal Kolombia itu tiba dengan status pinjaman dari Chelsea pada 2015-2016, diperpanjang untuk musim 2016-2017, dan baru dipermanenkan pada 2017.
Tiga musim terakhir, Cuadrado mengemas 114 penampilan dengan ukiran 13 gol.
Selama periode itu pula Cuadrado membantu Juve menjuarai Liga Italia dan Coppa Italia tiga kali beruntun.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | transfermarkt.com, juventus.com |
Komentar