Laxalt, yang sejak kecil tumbuh di Montevideo, memulai karier profesional di klub divisi pertama Liga Uruguay, Defensor Sporting, pada 1 September 2012.
Laxalt pic.twitter.com/GxgjJfpWH3
— Team Milan AC (@TeamMilanAC) August 17, 2018
Bakatnya sebagai bek kiri terendus oleh pelatih Inter Milan saat itu, Walter Mazzarri, yang merekrutnya satu musim kemudian.
Setelah kepindahannya ke Inter, sontak dia langsung disebut-sebut sebagai reinkarnasi atau titisan sang legenda yang juga berasal dari Uruguay, Alvaro Recoba.
Alvaro Recoba membela Inter Milan antara 1997-2008.
(Baca Juga: Gagal Juarai Piala Super Eropa 2018, Pelatih Baru Real Madrid Kena Karma Zinedine Zidane?)
(Baca Juga: Liverpool, Manchester United, dan Tottenham Hotspur Gagal Juara Liga Inggris karena Satu Hal)
Namun, dalam kurun 2013-2016, ia hanya dipinjamkan ke Bologna, Empoli dan Genoa.
Meski begitu, sinar kebintangannya semakin terlihat saat berhasil membawa timnas Uruguay melangkah ke final Piala Dunia U-20 2013.
Hanya, Laxalt tak bisa mengantarkan Uruguay juara usai kalah 1-4 dari Prancis, yang saat itu dihuni Paul Pogba, via adu tendangan penalti.
(Baca Juga: James Milner: Liverpool Siap Akhiri Puasa Gelar Musim Ini)
Genoa mempermanenkannya dari Nerazzurri pada musim panas 2016 dengan biaya 5,8 juta euro.
Sejak datang ke Italia pada musim 2013-2014, pemain bernama lengkap Diego Sebastian Laxalt Suarez ini sukses menorehkan 12 gol berikut 12 assist melalui 154 laga di semua kompetisi domestik.
Kini lelaki berpostur 178 sentimeter tersebut punya kans membuktikan bahwa ia akan menjadi suksesor Alvaro Recoba, meski mencari peruntungan di AC Milan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar