"Ketika ia tiba di AS Monaco dari Rennes pada 2014, ia butuh waktu untuk beradaptasi. Ia baru menunjukkan dampak untuk tim pada musim kedua," ucap Raggi dilansir BolaSport.com dari laman La Gazzetta dello Sport.
"Saya pikir Bakayoko harus berada di kondisi terbaiknya, agar bisa mengekspresikan kemampuan yang ada dalam dirinya," tuturnya lagi
(Baca Juga: Roberto Firmino: Mimpi Saya adalah Hadirkan Trofi Liga Inggris untuk Liverpool)
Menurut bek tengah 34 tahun tersebut, Tiemoue Bakayoko tak seharusnya mendapatkan ekspektasi berlebih yang justru bisa membuatnya tak berkembang.
"Ia harus memiliki rasa bahwa keberadaannya penting dalam tim, dan tidak mendapatkan tekanan lebih terutama pada masa-masa awal bergabung," kata mantan pemain Empoli tersebut.
"Itu bukan berarti ia tak memiliki karakter, tetapi sebaliknya. Mungkin Chelsea telah memberinya pengalaman, sekaligus membantunya memahami pentingnya berandil lewat permainannya," bebernya.
| Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
| Sumber | : | Gazzeta.it |
