Tapi wajib diketahui, Sassuolo cenderung menggelar pesta gol ketika berhadapan dengan lawan semenjana.
Dalam dua penampilan kontra klub elite Italia, mereka tak berkutik. Terakhir, Sassuolo kalah 1-4 dari AC Milan di depan publik sendiri (30/9).
"Satu hal penting yang harus dipelajari dari pertandingan melawan Milan, kami terlihat kurang berpengalaman ketika menghadapi situasi tertinggal dari lawan," ujar pelatih Sassuolo, Roberto De Zerbi, seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
Meski begitu, De Zerbi tetap optimistis pasukannya bisa segera bangkit.
"Saat ini, kami masih berada dalam fase awal musim. Salah membaca permainan bisa saja terjadi," kata De Zerbi.
"Target utama kami adalah mendapatkan lebih banyak poin. Misi itu akan lebih mudah dijalankan jika kami mampu menyuguhkan permainan sepak bola yang bagus. Kekalahan hanyalah bagian dari proses pendewasaan," lanjutnya.
Musim lalu Sassuolo hanya mampu finis di peringkat 11 klasemen Serie A. Jika tidak berhati-hati, bukan tak mungkin mereka akan kembali terlempar dari posisi sepuluh besar.
Meraup poin sempurna jelas wajib bagi Sassuolo, termasuk saat bertandang ke markas Napoli pada akhir pekan ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar