Maurizio Zamparini untuk kedua kalinya memutuskan mundur sebagai Presiden Palermo pada Kamis (22/11/2018).
Dalam kalimat perpisahannya, Maurizio Zamparini secara sarkastik mengatakan bahwa dia lega bisa mengakhiri mimpi buruk Palermo selama ini.
"Saya sudah ditarik ke dalam lumpur oleh kota yang sudah saya beri segalanya," kata Zamparini dilansir BolaSport.com dari Football-Italia.
"Itu membuat saya merasa bahwa hari ketika menjual klub ini adalah yang terindah dalam hidup saya.
"Saya meninggalkan sebuah mimpi buruk, yang tidak ingin saya bicarakan lagi," sambungnya.
(Baca Juga: Maurizio Zamparini Sampai Ingin Menangis Setiap Paulo Dybala Tidak Dimainkan)
Presiden yang Ringan Tangan
Ya, jika berbicara Palermo setidaknya ada dua hal yang selalu menjadi sisi menarik dari klub asal Sisilia tersebut.
Selain dikenal sebagai penghasil pemain top dunia seperti Paulo Dybala dan Edinson Cavani, Palermo populer karena hobi gonta-ganti pelatih.
Kebiasaan Palermo yang doyan mengganti pelatih merupakan efek dari kebijakan Maurizio Zamparini, presiden yang memimpin mereka sejak 2002.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | transfermarkt.com, football-italia.net, FoxSports.com |
Komentar