"Hal paling menyakitkan adalah saat keluar untuk berjalan-jalan, saya mendapatkan intimidasi rasialis dari orang-orang sekitar dan mereka menantang berkelahi," katanya, dikutip BolaSport dari El Comercio.
"Saya berpikir bahwa saya tak perlu mengalami hal-hal seperti itu," ujar Paulinho mengenang masa dua tahun di Negara Baltik itu.
Setelah Vilnius terdegradasi ke Divisi II Liga Lituania, Paulinho pindah ke Liga Polandia untuk memperkuat LKS Lodz.
Interesting fact: Paulinho played in 2007/2008 season for Polish side ŁKS Łódź. Very tough moments in his career. pic.twitter.com/FI1XusoPBd
— Kamil Rogólski (@K_Rogolski) August 14, 2017
Hanya semusim di Lodz, ia tampil 22 kali pada berbagai ajang musim 2007-2008.
Paulinho sempat enam bulan tak terpakai dengan menghabiskan waktu di bangku cadangan.
Di situlah dirinya mulai berniat meninggalkan dunia sepak bola walau masih berusia 20 tahun.
(Baca Juga: Selain Ronaldo, Ini 5 Kejadian Kartu Merah Paling Aneh di Dunia)
"Saya tak ingin bermain lagi. Tak masuk akal untuk melalui semua itu demi bermain sepak bola," katanya.
Untung bagi Paulinho, istrinya yang sedang mengandung kala itu, Barbara, membuat dia mengurungkan niat pensiun dini.
Barbara menyarankan Paulinho agar kembali ke Brasil dan memulai kembali karier dari nol.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | marca.com, elcomercio.com |
Komentar