Dulu menjadi korban dari tim pengusung rotasi, Real Madrid menduplikasinya sejak kursi pelatih diduduki Zidane.
Zidane sempat mengganti empat pemain dalam susunan starter Real Madrid ketika melawan Deportivo La Coruna, Real Sociedad, dan Deportivo Alaves.
Adapun untuk laga kontra Barcelona, Real Betis, dan Borussia Dortmund, sang juru taktik menerapkan masing-masing tiga perubahan wajah.
(Baca Juga: Egy Maulana Vikri, Bukti Real Madrid Tak Lagi Benci Pemain Asia)
Menilik tren laga demi laga Real Madrid, hasilnya cukup memuaskan.
Setelah sempat gagal menang dalam tiga dari lima laga pertama, Real Madrid mencatatkan empat kemenangan beruntun.
Kini, tim beralias Los Blancos sudah bertengger di posisi ketiga dengan koleksi 20 poin dari sembilan laga.
Masih terbentang jarak lima angka dari Barcelona di puncak tabel.
Namun, selain kesuksesan Real Madrid musim lalu, ingatlah memori pada 2002-2003.
Bukan mustahil, Real Madrid tengah berada di posisi Valencia, yang sempat tertinggal di awal musim kemudian mengebut dan finis di puncak berkat kesegaran para pemainnya.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | transfermarkt.com, marca.com, espnfc.com |
Komentar