"Cristiano harus belajar dari Lionel Messi, dan menanggalkan sikap arogannya," kata Pandiani menyarankan.
"Ia sendiri yang menciptakan semua masalah, setiap pekan, dan itu wajib dihukum."
"Sebagai pesepak bola ia fenomena, tetapi mungkin ia sudah kehilangan akal sehat."
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Mengenang Giorgio Chinaglia, Simbol Lazio yang Disangka Santo oleh Putri Donald Trump)
Beberapa pekan berselang Pandiani kembali menceritakan uneg-unegnya pada Com Radio.
Mantan penyerang timnas Uruguay mengklaim dirinya bisa saja merontokkan gigi Ronaldo tetapi ia takut diganjar hukuman.
"Saya bisa saja melakukan hal lain di situasi yang berbeda."
"Tetapi saya mencintai sepak bola dan masih ingin tetap bermain."
"Ejekan itu mengganggu saya, karena apa yang ia katakan sangat menyakitkan."
"Hanya ingin bilang, di negara saya mungkin dengan sikap seperti itu (Ronaldo) harus berjanjian dengan dokter gigi," kata Pandiani.
Pada laga yang dihujani sebelas kartu kuning (8 untuk Osasuna, 3 untuk Madrid), Madrid yang dilatih Jose Mourinho kalah 0-1 atas tuan rumah.
Gol Osasuna dicetak oleh Camunas pada menit 62'.
Di musim itu juga Ronaldo dkk gagal meraih gelar Liga Spanyol karena terpaut empat angka dari tim juara Barcelona.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar