Legenda Barcelona, Xavi Hernandez, memiliki pandangan untuk mereformasi sepak bola menjadi 10 melawan 10 demi penguasaan bola.
Pengurangan pemain dalam reformasi menjadi 10 lawan 10 oleh legenda Barcelona itu ditujukan untuk menambah kesempatan penguasaan bola.
Dengan dilakukan reformasi permainan sepak bola 10 melawan 10, legenda Barcelona itu yakin permainan bisa dikembangkan melalui penguasaan bola.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, Xavi Hernandez menyebut reformasinya sebagai antitesis dari pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Gelandang berusia 38 tahun itu ingin membawa hal baru di dunia sepak bola, seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
Baca Juga:
- 5 Winger Lulusan La Masia yang Dibuang Barcelona, Salah Satunya karena Es Batu
- 3 Striker Terbuang yang Tampil Bersinar Musim Ini, Termasuk Pemain Barcelona
- Profil Santiago Solari, Pelatih Sementara Real Madrid yang Punya Kesamaan dengan Lionel Messi
Pemain yang kini membela Al Sadd itu ingin membuat sepak bola kembali menyenangkan dan lebih segar.
Xavi menilai permainan sepak bola itu penuh taktik dan kemampuan fisik.
"Di masa depan, saya pikir anda bisa bermain dengan pengurangan 1 pemain, 10 melawan 10," ujar Xavi.
"Ini adalah proposal yang menantang, tetapi bisa menyelamatkan faktor hiburan dalam sepak bola," ujar Xavi menambahkan.
Baca Juga:
- Cristiano Ronaldo dan 4 Rekor yang Dipecahkan Sepanjang Tahun 2018
- Real Madrid Incar Wonderkid Manchester City pada Bursa Transfer Musim Depan
Xavi mengatakan tentang bagaimana dirinya ingin menjadi pelatih.
Eks gelandang Barcelona itu juga berpendapat setiap pelatih memiliki filosofi masing-masing.
Seperti Diego Simeone yang menyebut tanpa penguasaan bola, ia bisa mendominasi permainan.
"Simeone percaya, tanpa menguasai bola bisa mendominasi pertandingan," ujar Xavi.
"Dengan segala hormat, saya adalah antitesisnya, saya lebih memilih tim saya menguasai bola, itu membuat saya lebih tenang," ujar Xavi menambahkan.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | marca.com |
Komentar