Usai Real Madrid, kini giliran UEFA yang merespons pelanggaran aturan anti-doping yang dituduhkan kepada kapten Los Blancos, Sergio Ramos.
Sebuah surat dari Direktur WADA (Badan Anti-Doping Dunia) menyatakan bahwa tidak ada penyimpangan dalam tes doping Sergio Ramos.
Dalam surat tersebut WADA menunjukkan bahwa semua pemeriksaan atau tes doping sudah memenuhi standar yang diperlukan.
Kasus Ramos menunjukkan bahwa ada kebingungan mengenai perawatan yang diberikan kepada sang pemain hingga dituduh melakukan pelanggaran.
Baca Juga:
- Real Madrid Mundur dari Perburuan Neymar, Barcelona Mendekat
- Dilema Ernesto Valverde di Lini Belakang Barcelona Jelang Bersua Atletico Madrid
Para dokter Real Madrid memberik informasi kepada UEFA setiap saat perlakuan yang diterima Ramos (pemberian dexamethasone), yang sesuai dengan semua aturan.
"UEFA sangat menolak tuduhan tak berdasar bahwa ia telah menyembunyikan hasil doping positif, dan semua kasus tes doping UEFA dilakukan sesuai dengan Kode Etik Badan Anti-Doping Dunia," bunyi surat dari WADA, yang dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Semua kasus yang disyaratkan oleh Kode Etik WADA telah menunjukkan bahwa UEFA telah memberikan semua informasi rinci, laporan ahli, dan bukti selama penanganan kasus-kasus seperti itu."
Baca Juga:
- Peran Penting Bali United bagi Persib dalam Perburuan Gelar Liga 1 2018
- Penyebab Perpecahan Barcelona dengan Sang Bocah Ajaib: Video Game
Baik AMA dan FIFA memiliki hak untuk mengajukan banding atas keputusan apa pun yang diambil oleh UEFA mengenai masalah-masalah pengawasan doping melalui Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS).
Seperti halnya WADA dan UEFA, pihak Real merilis tanggapan resmi mereka, usai media Jerman, Der Spiegel, merilis laporan dugaan pelanggaran aturan anti-doping yang dilakukan kapten Los Blancos, Sergio Ramos.
Real Madrid menyampaikan bahwa Sergio Ramos sama sekali tidak melanggar aturan apapun.
Seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi klub, berikut pernyataan resmi Real Madrid.
Sehubungan dengan laporan yang diterbitkan oleh Der Spiegel terkait kapten kami, Sergio Ramos, klub ingin mengungkapkan hal-hal berikut:
- Sergio Ramos tidak pernah melanggar peraturan anti-doping.
- UEFA meminta informasi spesifik dan segera menutup kasus yang disebut, seperti kebiasaan dalam kasus seperti itu, mengikuti tes yang dilakukan oleh para ahli dari World Anti-Doping Association (WADA) dan UEFA sendiri.
- Terkait informasi lain yang diterbitkan oleh media tersebut, klub tidak akan membuat komentar apa pun, mengingat sifat laporan yang jelas tidak substansial.
Seperti yang sudah diberitakan BolaSport.com, laporan Football Leaks yang diterbitkan oleh Der Spiegel menyebutkan bahwa Sergio Ramos dua kali melanggar aturan UEFA terkait penggunaan doping.
Yang pertama adalah saat dia turun menghadapi Juventus pada babak final Liga Champions 2017.
Sampel milik Ramos di laboratorium di Seibersdorf, Austria, menujukkan bahwa Ramos menyuntikkan dexamethasone, obat yang mencegah terjadinya peradangan otot.
Baca Juga:
- Usai Manchester United, Juventus Berniat Memutus Telepati Lionel Messi
- Calon Pengganti Sergio Ramos di Real Madrid Pernah Bermain di Indonesia
Dexamethasone merupakan tipe obat yang digunakan untuk membantu pemulihan cedera atlet dan dilarang digunakan pada pertandingan.
Obat ini hanya boleh digunakan sebelum bertanding selama dokter tim melaporkan penggunaannya sebelum para pemain menjalani tes doping.
Ramos terindikasi menggunakan obat ini jelang babak final Liga Champions 2017, tetapi dokter tim Real Madrid tidak melaporkan hal ini ke pengawas pertandingan.
Terungkap Isi Percakapan Wasit Real Madrid Vs Barcelona Saat Berikan Penalti untuk Luis Suarez https://t.co/fAxJybMcJX
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 23 November 2018
Dalam aturan UEFA, situasi ini menempatkan si pemain dalam posisi terduga menggunakan doping.
Momen tersebut bukan satu-satunya Ramos dicurigai melanggar peraturan.
Baca Juga:
- Barcelona Harus Bayar Rp 665 Miliar jika Jual Ousmane Dembele
- Krisis Real Madrid dan Cinta Buta Florentino Perez kepada Gareth Bale
Pada April 2018, dia dijadwalkan menjalani tes anti doping oleh agensi anti doping Spanyol AEPSAD.
Ramos mandi sebelum melakukan tes urine, meski sudah dilarang dalam peraturan yang ditetapkan.
Barcelona Butuh RP 1,7 Triliun untuk Akhiri Puasa Pemain Liverpool https://t.co/2cuZMAJMBA
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 22 November 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | marca.com, BolaSport.com, RealMadrid.com |
Komentar