"Kami berhenti bermain sepak bola di babak kedua. Kami hanya punya satu senjata, yakni bermain sepak bola, tapi kami tak menampilkannya," ucapnya menambahkan.
Eks pelatih Dortmund itu menilai anak asuhnya terlalu percaya diri karena sudah bisa unggul 3 gol atas Sevilla di babak pertama.
Tetapi akhirnya perasaan itulah yang membuat Liverpool tak berkutik di babak kedua.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | eurosport.co.uk |
Komentar