Hal ini didukung fakta munculnya contoh empat kisah comeback hebat di Liga Champions yang mampu mengubah defisit menjadi kebangkitan pada leg kedua.
Hal unik adalah Paris Saint-Germain pernah berada pada sisi kelam kisah tersebut.
Pada perempat final Liga Champions 2013-2014, PSG menang 3-1 atas Chelsea di Paris berkat gol-gol Ezequiel Lavezzi (menit ke-4), bunuh diri David Luiz (61'), dan Javier Pastore (90+3'), yang cuma terbalas oleh penalti Eden Hazard (27').
Apes bagi PSG, Chelsea pada leg kedua di London mampu membalas dengan hasil minimal yang dibutuhkan agar lolos ke semifinal.
Chelsea menang 2-0 lewat gol-gol Andre Schuerrle (32') dan Demba Ba (87').
Karena itu, saat menjamu Real Madrid nanti, PSG justru berada di pihak yang harus mencontoh perjuangan Chelsea membalikkan keadaan empat tahun silam.
Selain momen tersebut, berikut 3 kisah comeback lain tim yang membalas kekalahan 1-3 leg pertama dengan perjuangan fantastis pada duel kedua.
Perempat final Liga Champions 1999-2000
- Chelsea 3-1 Barcelona (Gianfranco Zola 30', Tore-Andre Flo 34', 38'; Luis Figo 64')
- Barcelona 5-1 Chelsea (Rivaldo 24', 99'-penalti, Luis Figo 45', Dani Garcia 83', Patrick Kluivert 104'; Tore-Andre Flo 60')
Babak 16 besar Liga Champions 2011-2012
- Napoli 3-1 Chelsea (Ezequiel Lavezzi 38', 65', Edinson Cavani 45+2'; Juan Mata 27')
- Chelsea 4-1 Napoli (Didier Drogba 28', John Terry 47', Frank Lampard 75'-penalti, Branislav Ivanovic 105; Gokhan Inler 55')
Perempat final Liga Champions 2014-2015
- FC Porto 3-1 Bayern Muenchen (Ricardo Quaresma 3'-penalti, 10', Jackson Martinez 65'; Thiago 28')
- Bayern Muenchen 6-1 FC Porto (Thiago 14', Jerome Boateng 22', Robert Lewandowski 27', 40', Thomas Mueller 36', Xabi Alonso 88'; Jackson Martinez 73')
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Uefa.com |
Komentar