Dalam sesi wawancara jelang laga perempat final Liga Europa antara CSKA Moskva kontra Arsenal (06/04/2018), Natcho memberikan tanggapan mengenai hal ini.
Sadis! Begini Sindiran Pep Guardiola kepada Petugas Keamanan atas Insiden Penyerangan Bus Manchester City https://t.co/1Qyo9mAgU1
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 5, 2018
"Suatu kebanggaan bagi saya menjadi kapten tim nasional, dan ini adalah harapan yang telah lama dipinta oleh Ayah saya," tutur Natcho dikutip BolaSport.com dari laman The Independent.
"Saya selalu tahu apa yang ayah saya inginkan, ia menginginkan saya menjadi seorang pemimpin di mana pun saya berada, bukan hanya sebagai seseorang yang berbeda di dalam skuat" ujar Natcho.
"Menjadi kapten tentu penting bagi eksistensi etnis saya, saya selalu memberikan dukungan padanya, dalam hal ini penunjukan saya sebagai kapten saya rasa menjadi istimewa bagi etnis Sirkasia," kata pemain 30 tahun tersebut.
(Baca Juga: Segalanya Masih Mungkin Bagi Pep Guardiola)
Sang gelandang juga mengatakan bahwa ini adalah sejarah namun demikian, ia juga yakin bahwa setiap orang mencintai kedamaian kendati memiliki perbedaan agama dan budaya, baik ia seorang Yahudi, Muslim, Kristen dan lain-lain.
"Di tim nasional kami adalah satu kesatuan, kami tak mempermasalahkan perbedaan kepercayaan. Teman saya memberikan selamat kepada saya dan berharap saya meraih kesuksesan," ujar Natcho.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | independent.co.uk, worldpopulationreview.com |
Komentar