Mustahil di negara Israel memiliki pemain selain beretnis Yahudi namun, pemain CSKA, Bibars Natcho adalah pengecualian, bahkan ia adalah seorang kapten!
Banyak orang yang telah mengetahui bahwa negara Israel adalah cerminan bangsa Yahudi.
Benar saja, menurut laman World Population Review, 75 persen penduduk Israel adalah etnis Yahudi, sedangkan 21 persen merupakan etnis Arab, dan empat persen lain-lain.
Hal ini juga berlaku juga pada skuat timnas sepak bola Israel yang selama ini hampir selalu diisi oleh etnis Yahudi.
Pemain seperti Yossi Benayoun dan Tal Ben Haim adalah contoh bahwa etnis Yahudi merepresentasikan timnas Israel.
Namun, laga jeda internasional dua pekan lalu seolah menjadi sejarah bagi timnas Israel.
(Baca Juga: Diego Simeone: Lebih Baik Juara daripada Tidak)
Ialah laga saat timnas Israel melawan timnas Romania pada Minggu (25/03/2018) sejarah itu terukir.
Untuk pertama kalinya timnas Israel memiliki kapten Muslim beretnis Aghe (Sirkasia) pada sosok pemain CSKA Moskva, Bibras Natcho.
Seperti yang diketahui, Sirkasia adalah etnis yang banyak menetap di Rusia dan Turki, tercatat hanya 5000 orang saja yang ada di Israel dari delapan juta penduduk Israel.
Dalam sesi wawancara jelang laga perempat final Liga Europa antara CSKA Moskva kontra Arsenal (06/04/2018), Natcho memberikan tanggapan mengenai hal ini.
Sadis! Begini Sindiran Pep Guardiola kepada Petugas Keamanan atas Insiden Penyerangan Bus Manchester City https://t.co/1Qyo9mAgU1
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 5, 2018
"Suatu kebanggaan bagi saya menjadi kapten tim nasional, dan ini adalah harapan yang telah lama dipinta oleh Ayah saya," tutur Natcho dikutip BolaSport.com dari laman The Independent.
"Saya selalu tahu apa yang ayah saya inginkan, ia menginginkan saya menjadi seorang pemimpin di mana pun saya berada, bukan hanya sebagai seseorang yang berbeda di dalam skuat" ujar Natcho.
"Menjadi kapten tentu penting bagi eksistensi etnis saya, saya selalu memberikan dukungan padanya, dalam hal ini penunjukan saya sebagai kapten saya rasa menjadi istimewa bagi etnis Sirkasia," kata pemain 30 tahun tersebut.
(Baca Juga: Segalanya Masih Mungkin Bagi Pep Guardiola)
Sang gelandang juga mengatakan bahwa ini adalah sejarah namun demikian, ia juga yakin bahwa setiap orang mencintai kedamaian kendati memiliki perbedaan agama dan budaya, baik ia seorang Yahudi, Muslim, Kristen dan lain-lain.
"Di tim nasional kami adalah satu kesatuan, kami tak mempermasalahkan perbedaan kepercayaan. Teman saya memberikan selamat kepada saya dan berharap saya meraih kesuksesan," ujar Natcho.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | independent.co.uk, worldpopulationreview.com |
Komentar