Sederet kontroversi mewarnai kelolosan Liverpool FC ke final Liga Champions musim ini. The Reds mendepak AS Roma dengan keunggulan agregat tipis 7-6.
Kepastian itu diraih setelah Liverpool menelan kekalahan 2-4 di markas AS Roma, Rabu (2/5/2018) atau Kamis dini hari WIB.
Pasukan Juergen Klopp tetap maju ke partai puncak bermodalkan kemenangan 5-2 pada semifinal pertama di Anfield.
Terkait kemenangan pahit mereka pada leg kedua, Presiden AS Roma, James Pallotta, menyuarakan bahwa timnya sangat dirugikan keputusan wasit Damir Skomina.
Dua insiden paling disorot meliputi klaim penalti yang ditolak Skomina terhadap insiden jatuhnya Edin Dzeko (menit ke-49) dan handsball Trent Alexander-Arnold (63').
6. This could be a 6th and 7th reason. Edin Dzeko judged to have been offside despite being clearly level. Karius subsequently brings him down, and if he was onside, Liverpool would have been down to 10 men. Karius Off. pic.twitter.com/4xcJEjxkUA
— (@Beardamendi) May 2, 2018
Pada insiden pertama, Dzeko dijegal kiper Liverpool, Loris Karius, di dalam kotak penalti.
Namun, Skomina menganggap Dzeko lebih dulu terjebak off-side saat menerima umpan terobosan rekannya dalam proses kejadian itu.
(Baca Juga: Final Liga Champions Real Madrid Vs Liverpool, Ulangan Partai Puncak 1981)
Pallotta menilai sang bomber dalam posisi on-side alias legal saat menyambut umpan tersebut.
Sementara itu, insiden kedua memperlihatkan telapak tangan Alexander-Arnold memblok bola sepakan Stephan El Shaarawy di dekat muka gawang Liverpool.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football-italia.net, Dailymail.co.uk, Bbc.com |
Komentar