Dalam tayangan lambat, tangan bek sayap The Reds itu sampai bergetar karena menahan laju tembakan keras, tetapi Skomina kembali tak memberikan tendangan penalti bagi Roma.
Pallotta menilai UEFA seharusnya menerapkan Video Assistant Referee (VAR) untuk meminimalkan insiden kontroversial.
Sang presiden menganggap sederet keputusan Skomina di laga ini seperti lelucon memalukan.
5. Roma being denied a penalty in the 2nd leg for one of the most blatant handballs ever. He literally palmed it away. Trent > De Gea. pic.twitter.com/Xvl5WRLMRE
— (@Beardamendi) May 2, 2018
"Sungguh jelas bahwa VAR diperlukan di Liga Champions karena Anda tak bisa membiarkan hal-hal seperti ini terjadi. Anda bisa lihat sendiri," ucap Pallotta kepada wartawan, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Dzeko tidak off-side, lalu terjatuh di kotak penalti," ujarnya.
(Baca Juga: Langka! Mohamed Salah Dibikin Mandul 2 Partai Beruntun)
Soal insiden kedua, Pallotta juga berapi-api.
"Pemain Liverpool melakukan handsball yang jelas di mata semua orang di dunia, kecuali mereka yang berada di lapangan," kata konglomerat berdarah Italia-Amerika Serikat itu.
Shout for handball and you can see why! That's a good save from Alexander-Arnold. #UCL #beINUCL pic.twitter.com/0uUqYdUoBG
— beIN SPORTS (@beINSPORTS) May 2, 2018
"Seharusnya akibat insiden itu, pemain Liverpool mendapatkan kartu merah sejak menit ke-63. Saya tahu hal ini sulit bagi wasit, tetapi sungguh memalukan saat kami kalah seperti itu," ujarnya.
Liverpool melaju ke final untuk menantang Real Madrid pada duel di Stadion Olimpiyskiy Kiev, 26 Mei 2018.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football-italia.net, Dailymail.co.uk, Bbc.com |
Komentar