Sempat kalah 0-1 di leg pertama dimana gol dicetak oleh Marcos Alonso Pena (ayah dari Marcos Alonso Mendoza, bek kiri Chelsea), Aston Villa kemudian membalas kekalahan itu dengan kemenangan 3-0 di leg kedua meski Withe sebagai ujung tombak tak mencetak gol.
Menjadi raja Eropa sayangnya Withe tak sanggup mengantarkan timnya menjadi juara Piala Dunia Antarklub.
Di akhir tahun 1982 Aston Villa yang bertemu wakil Amerika Selatan Penarol di Stadion Nasional, Tokyo, Jepang, takluk 0-2.
Dua gelar internasional yang diraihnya bersama Aston Villa merupakan yang terakhir di karier sepak bola Peter Withe.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Stadion Terbesar di Muka Bumi Dibuka)
Sosok yang kini berusia 66 tahun itu menghabiskan lima musim di Aston Villa dengan mencatatkan 182 penampilan dan 74 gol.
Setelah hengkang pada 1985 pria kelahiran Liverpool kemudian berpetualang ke sejumlah klub Inggris lain, sepeti Sheffield United, Birmingham City, Huddersfield Town, dan kembali lagi ke Aston Villa.
Setelah memutuskan pensiun pada 1991 Withe menjajal karier kepelatihan di Wimbledon.
Namun kesuksesan sebagai pelatih tidak ia raih di negeri sendiri.
Withe mencicipi gelar juara sebagai pelatih saat membesut timnas negara Asia Tenggara, yakni timnas Thailand.
Tim Gajah Putih dibawanya meraih gelar juara Piala Tiger (sekarang Piala AFF) pada tahun 2000 dan 2002.
Melihat prestasinya di kejuaraan antar negara Asia Tenggara membuat Indonesia kepincut dengan servis Withe.
PSSI kemudian merekrut Withe pada 2004 demi menuntaskan dahaga meraih gelar Piala Tiger.
Sayangnya ambisi itu tidak terealisasikan, Withe hanya mampu membawa Indonesia menduduki posisi runner-up pada Piala Tiger 2004.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar