Just 11% possession, yet still digging out a win.
— 11tegen11 (@11tegen11) 8 September 2017
Celtic did it over Barcelona in 2012.#xGplot #passmap #momumentalmatch pic.twitter.com/G32Ox4rzYT
Jelas berbeda dengan Barca, Celtic sebagai tim pemenang di laga itu hanya sanggup membuahkan lima kali tembakan dimana tiga di antaranya tepat ke arah gawang Victor Valdes.
Dua gol Celtic dicetak oleh Victor Wanyama (21') dan Tony Watt (83'), sedangkan Barcelona baru bisa membalas lewat sepakan Messi di menit akhir babak kedua.
Selain dua gol dari Wanyama dan Watt, sigapnya kiper Fraser Forster di bawah mistar gawang Celtic juga menjadi kunci kemenangan.
Celtic vs. Barcelona back in 2012. Like FIFA in real life. pic.twitter.com/1GXsb4vnEA
— Football Tweet (@Football__Tweet) 25 November 2016
(Baca Juga: Dilema Eden Hazard, Nostradamus, dan Impian Real Madrid)
Kiper asal Inggris itu mampu menahan tujuh dari 28 kali tembakan pemain-pemain Barcelona.
Berbagai pujian pun diberikan pada pemain asuhan Neil Lennon karena timnya mampu bermain di luar ekspektasi.
Tak hanya pemain, atmosfer di stadion Celtic Park juga mendapat pujian terutama dari kubu Barcelona.
Pelatih Barcelona, Tito Vilanova, merasa fan Celtic sudah melakukan yang terbaik dalam mendukung pemainnya.
"Seisi stadion begitu spektakuler. Saya beruntung dalam karier saya sudah mencicipi banyak stadion, tetapi saya tak pernah melihat yang seperti ini," ucap Vilanova pada Canal Plus, dikutip BolaSport.com.
"Ini adalah ulang tahun ke-125 mereka dan saya berharap yang terbaik untuk mereka di tahun-tahun berikutnya."
Begitu pula yang dirasakan pemain Barcelona, Xavi Hernandez, yang menganggap fan Celtic seperti memberikan kekuatan tambahan dari tribune penonton.
"(Stadion) luar biasa, fan, orang-orangnya, bagaimana mereka mendukung tim mereka."
"Ini bisa jadi contoh bagi banyak tim," tutur Xavi.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar