”Ketika kami memutuskan untuk memakai secara penuh kekuatan lokal, saat timnas Singapura dilatih Bernd Stange dari 2013 sampai 2016, The Lions selalu gagal,” ucap Lim Kia Tong menambahkan.
”Ini bukan hal yang baru, jika Anda melihat Hong Kong, Filipina, Indonesia dan bahkan Thailand, mereka harus bergantung pada pemain naturalisasi. Tim nasional Timor Leste memiliki banyak pemain Brasil.”
Namun, dia dengan cepat menambahkan peringatan ini: ”Para pemain yang berada di radar harus jauh lebih baik daripada pemain lokal dalam posisi mereka.”
Meskipun FAS belum secara resmi mengumumkan nama orang asing yang diincar untuk dinaturalisasi, ada beberapa prediksi.
Pemain sayap Warriors FC asal Kanada, Jordan Webb dan duet pilar Home United, Sirina Camara (Prancis) serta Song Ui Young (Korea Selatan) jadi kandidat utama.
Wakil Presiden FAS, Bernard Tan menegaskan bahwa asosiasi akan bijaksana dalam menentukan siapa yang akan dinaturalisasi.
”Tentu saja, orang Singapura tidak ingin melihat keseluruhan tim nasional yang penuh dengan pemain naturalisasi,” ujar Tan.
”Mereka masih ingin melihat inti tim yang dipenuhi oleh orang-orang Singapura yang lahir dan besar di sini, yang diangkat melalui sistem kami.”
Timnas Singapura dengan pemain naturalisasi mereka pernah membuat Indonesia gigit jari.
Skuat Garuda kalah agregat 2-5 pada final Piala AFF 2004. Bahkan di Jakarta, timnas Indonesia merana kalah 1-3 pada final leg pertama 15 Januari 2015.
Kala itu, lima gol dalam dua laga Singapura tiga di antaranya dicetak pemain naturalisasi, Agu Casmir (2) dan Daniel Bennett.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | straitstimes.com |
Komentar