Akan tetapi, dari sepak bola jualah, Baden-Powell melihat pentingnya pengembangan generasi muda melalui kegiatan positif, salah satunya berkaitan dengan fisik.
"Sepak bola merupakan permainan penting untuk mengembangkan pemuda dari segi fisik dan moral," ucap Baden-Powell.
"Dari sepak bola, dia belajar bermain dengan baik dan tidak mementingkan diri sendiri."
"Mereka bermain di tempat yang seharusnya. Itulah latihan terbaik untuk menghadapi permainan apa pun dalam kehidupan," tuturnya.
(BACA JUGA: SEA Games 2017 - Sehari Sebelum Laga, Timnas U-22 Indonesia Masih Punya Masalah)
Selepas dari sekolah, Baden-Powell langsung bergabung dengan ketentaraan dan sempat berpindah-pindah tugas.
Pada 1907, buku dia berjudul "Scouting for Boys" terbit dan ini lantas menjadi dasar gerakan kepramukaan di seluruh dunia.
Gelar "lord" pun disematkan Pemerintah Inggris atas jasa Baden-Powell yang meninggal dunia pada 1941 di Kenya, empat tahun setelah pensiun.
Istilah "scouting" sendiri kini jamak didengar di dunia sepak bola sebagai penyelidik atau pemandu bakat terhadap lawan atau pemain berbakat.
Penyelidikan dan observasi itu jualah yang menjadi semangat Lord Baden-Powell ketika membentuk pandu alias pramuka.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar