Sepak bola benar-benar dalam ancaman geng kriminal dan pengaturan skor.
Rahasia Percakapan Pengatur Skor Sepak Bola dengan Polisi Ungkap 50 Negara Jadi Sasaran
Ini sudah menjadi keprihatian lama.
Pada 2013 saja, dari percakapan rahasia polisi yang menyamar dengan para pengatur skor menghasilkan fakta mengejutkan.
Hingga kini, perang terhadap pengaturan skor masih berlangsung dengan ketat.
Jika muncul tuduhan bahwa ada pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola SEA Games 2017, terutama laga Malaysia lawan Laos, itu bukan isu baru.
(BACA JUGA: Indikasi Pengaturan Skor Tercium di Cabang Sepak Bola SEA Games 2017)
Menurut Kepala Keamanan FIFA, Ralf Mutschke kepada kantor berita Reuters, pada 2013 saja diindikasikan para geng pengatur skor itu menargetkan liga sepak bola di 50 negara untuk diatur demi kepentingan perjudian.
Mutschke menjelaskan, para pengatur pertandingan yang sudah dihukum maupun yang belum secara personal telah menceritakan hal itu kepadanya dalam pertemuan rahasia.
Menurut mereka, aktivitas pengaturan skor ini melibatkan banyak kriminal termasuk yang terkait dengan perdagangan narkoba.
"Saya bertemu dengan seorang pengatur pertandingan, pengatur pertandingan yang sudah dihukum, di sini di Zurich dekat kebun binatang."
"Dia mengungkapkan kepada saya, ada kejahatan terorganisasi yang sedang bergerak meninggalkan perdagangan narkoba dan mulai terlibat dalam pengaturan pertandingan. Sebab, risikonya lebih kecil dan hasilnya lebih besar," jelas Mutschke.
(BACA JUGA: VIDEO - Parah! Ini Bukti Dugaan Indikasi Pengaturan Skor di SEA Games 2017)
"Dia menceritakan hal itu langsung ke muka saya. Saya katakan, ada sekitar 50 liga berbeda di luar Eropa yang menjadi target kejahatan terorganisasi untuk dimainkan di pasar taruhan," tambah Mutschke.
Mutschkeg pernah bekerja sebagai Polisi Federal Jerman selama 33 tahun, sebelum bergabung dengan FIFA pada 2012.
Pengaturan pertandingan menjadi keprihatinan besar otoritas sepak bola dunia saat ini.
Para penjudi sering membayar pemain, wasit, atau ofisial untuk memanipulasi hasil pertandingan sesuai keinginan mereka.
Mereka kemudian akan meraih keuntungan besar dari pasar taruhan dengan risiko yang lebih kecil daripada perdagangan narkoba.
Menurutnya, di beberapa negara, geng pengatur pertandingan ini sudah merasuk kuat di organisasi sepak bola dan klub.
"Kami sudah melihat mereka mencoba menguasai seluruh klub dan menggunakannya untuk memanipulasi pertandingan. Ini terjadi di beberapa bagian dari bumi ini," ujarnya.
"Kami juga melihat mereka sudah merasuk ke federasi (federasi sepak bola tingkat negara) dan konfederasi sepak bola (tingkan antarnegara)."
"Kami juga tahu, beberapa wasit tertarik terlibat dengan para pengatur pertandingan yang menjanjikan mereka akan segera dilancarkan karier wasitnya, jika mau diatur. Sebab, para pengatur pertandingan itu memiliki kontak yang bagus di federasi," lanjutnya.
Mutschke menegaskan, tak ada negara khusus yang akan menjadi sasaran utama pengaturan pertandingan. Para kriminal itu bisa berada di mana saja di bumi ini.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | Reuters |
Komentar