Namun masalah lebih besar justru dihadapi Vitorino saat ingin mengambil tindakan untuk mendisiplinkan para pemain, sebab tidak ada pihak lain di sepak bola Kamboja yang peduli dengan hal itu selain dirinya.
Merasa tidak sanggup jika harus berusaha mendisplinkan pemain sendirian, keputusan untuk meletakkan jabatan pun diambilnya.
"Saya ingin lebih ada kedisiplinan tapi itu tidak terjadi." lanjut Vitorino.
"Saya waktu itu harus menghukum mereka, tapi tidak ada reaksi apa-apa dari pihak lain selain saya."
"Saya pun mulai merasa sendirian, jika anda berjuang sendirian melawan perilaku buruk maka saya melihat bahwa saya tidak bisa mengubahnya sendirian, maka dari itu lebih baik saya mundur saja," pungkasnya.
Dengan demikian, menurut Vitorino kedisplinan adalah hal yang perlu diperhatikan apabila sepak bola Kamboja ingin maju dengan pemain-pemain muda bertalenta yang dimilikinya.
Sebelum mengakhiri jabatannya di timnas Kamboja, Vitorino juga meraih hasil buruk di kualifikasi Piala Asia 2019.
Kamboja menelan tiga kekalahan dan hanya sekali menang dari empat laga yang telah dijalani di Grup C dan kini bertengger di posisi ketiga klasemen sementara dengan dua laga tersisa.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | foxsportsasia.com |
Komentar