Cesc Fabregas - 2003 (Spanyol, 5 gol)
Setelah turnamen ini, Arsenal menjadi klub pertama yang mencium bakatnya. Kesuksesan pemain binaan La Masia berlanjut saat ia menjadi kapten Arsenal, pindah ke Barcelona, lalu menuju Inggris lagi hingga sekarang membela Chelsea.
Ia juga berkesempatan menjuarai Piala Dunia 2010, dan dua Piala Eropa bersama Spanyol.
(Baca juga: Rhian Brewster, Gabungan Kylian Mbappe dan Marcus Rashford)
Carlos Vela - 2005 (Meksiko, 5 gol)
A historic first for #LAFC.@11carlosV makes the cover of @ESPNDeportes Magazine / @LaOpinionLA
https://t.co/DXCUrNhjjH pic.twitter.com/A6dZxqxQ6X
— LAFC (@LAFC) October 9, 2017
Persis seperti Fabregas, Vela juga direkrut Arsenal setelah turnamen. Meski begitu ia justru bersinar saat membela Real Sociedad.
Musim 2018 mendatang, Carlos Vela akan membela Los Angeles FC di MLS. Di timnas, ia telah mengoleksi 62 caps.
Macauley Chrisantus - 2007 (Nigeria, 7 gol)
Kasus lain dari seorang pemain sukses di level junior sebelum keiling di liga-liga Eropa tanpa meraih kesuksesan. Sang striker saat ini masih bermain untuk Lamia di Liga Yunani setelah sebelumnya melanglangbuana dari Hamburg, Frankfurt, Las Palmas, dan AEK Athens.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar