Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Andai Italia Gagal ke PD 2018, Ambil Contoh dari Jerman 2000

By Kamis, 9 November 2017 | 19:56 WIB
Pelatih Birmingham City, Gianfranco Zola.
@BCFC/TWITTER
Pelatih Birmingham City, Gianfranco Zola.

Ambisi Gianluigi Buffon dan seluruh anggota tim nasional Italia untuk berlaga di Piala Dunia 2018 sepertinya tak begitu diamini oleh mantan pemain Gli Azzurri, Gianfranco Zola.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Terkesan kontroversial, mantan penyerang Chelsea ini menegaskan bukan sebuah tragedi andai Italia tersingkir di tangan Swedia di play-off PD 2018.

Berfilsafat, Zola percaya bahwa Italia akan berbenah total andai gagal ke Rusia tahun depan.

"Italia gagal ke PD 2018 bukan tragedi. Saya ingat ketika Jerman tereliminasi dari Euro 2000. Kekecewaan mereka digunakan sebagai katalis dari perubahan sesungguhnya. Sepak bola Jerman sekarang kembali ke puncak," kata Zola kepada La Repubblica.

Yang Zola maksud ialah saat Jerman tersisih di babak grup Euro 2000. Dua tahun setelah hasil minor itu, Die Mannschaft menjadi finalis Piala Dunia 2002.

Lalu, terhitung sejak PD 2006, pencapaian terburuk Jerman di turnamen akbar macam PD dan Euro adalah sebagai peringkat tiga! Contoh ini yang Zola ingin lihat pada Italia.

(Baca Juga: Jika Hengkang dari Manchester City, Sergio Aguero Sudah Punya Tujuan Selanjutnya)

Menurut pria berusia 51 tahun itu, perubahan menyeluruh diperlukan karena skuat Italia saat ini minim kualitas lantaran terlalu berfokus pada hasil semata.

"Italia hanya terpusat pada hasil, bukan performa. Mereka kekurangan kualitas. Di era saya, ada tujuh hingga delapan alternatif di posisi saya. Sekarang, Italia sulit menghasilkan pemain kreatif," ucap Zola.

Revolusi atau Adaptasi

Maksud Zola dengan pernyataan tersebut boleh saja baik. Italia tampaknya membutuhkan revolusi demi kembali menjadi salah satu tim paling ditakuti di dunia.

Malah, sebelum Jerman, Italia pernah mengalami hal memalukan, yakni tidak bisa mentas ke Euro 1992. Namun, dua tahun kemudian, mereka menjadi runner-up PD 1994.

(Baca Juga: Fan Bali United Minta Edy Rahmayadi Turun Tangan Langsung Selesaikan Ruwetnya Liga 1)

Artinya, seperti pendapat Zola, Italia tak perlu merasa berada dalam sebuah tragedi apabila pada akhirnya disingkirkan oleh Swedia pada pertengahan November ini.

Meski begitu, ada pertaruhan ego di sini. Bagaimanapun, Italia merupakan salah satu negeri kiblat sepak bola. Tidak tampil di ajang yang pernah mereka menangi adalah sebuah kemunduran yang bakal sulit diterima.

Italia tak pernah absen berpartisipasi di PD sejak gagal lolos pada PD 1958. Dari rentang tersebut hingga saat ini, mereka mampu dua kali menjadi terbaik di dunia, yakni pada edisi 1982 dan 2006.

Jadi, demi mengamankan tiket ke Rusia tahun depan, hanya ada satu cara, yaitu adaptasi. Sejak ditangani Giam Piero Ventura, Italia menuai kritik gara-gara penggunaan formasi 4-2-4.

Modul tersebut memang favorit dari Ventura, sebuah perubahan besar dari taktik 3-5-2, yang ditanamkan arsitek Italia sebelumnya, Antonio Conte.

(Baca Juga: Piala Dunia 2018 Bisa Jadi yang Terakhir untuk Generasi Timnas Argentina Saat Ini)

Pilihannya, para pemain Italia harus mulai menerima 4-2-4 dan cepat beradaptasi atau malah Ventura yang menyesuaikan diri dengan pola nyaman anak asuhnya.

Sepanjang adaptasi berhasil ditemukan, rasanya Italia bisa mengatasi perlawanan Swedia dan melanjutkan tradisi mereka sebagai kontestan tetap PD sejak 1962.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : TABLOID BOLA NO. 2.816
REKOMENDASI HARI INI

Thom Haye Ungkap Momen Unik Saat Gol Timnas Indonesia ke Gawang Arab Saudi

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X