Ada kisah pilu dibalik debut mantan pemain Chelsea dan Barcelona, Eidur Gudjohnsen, bersama timnas Islandia.
Eidur dan ayahnya, Arnor Gudjohnsen, sama-sama dipanggil ke timnas Islandia pada laga persahabatan melawan Estonia di kandang lawan pada 24 April 1996.
Saat itu Arnor sang ayah sudah memasuki penghujung karier dan berusia 34 tahun.
Sedangkan Eidur baru berusia 17 tahun dan saat itu masih membela PSV Eindhoven di Liga Belanda.
(Baca juga: Dipecat Marseille, Patrice Evra Merapat ke Liga Spanyol?)
Pada laga tersebut, Arnor bermain sebagai starter, Eidur kemudian masuk pada babak kedua menggantikan sang ayah.
Ini adalah kali pertama dan terakhir ekduanya sama-sama dipanggil ke timnas Islandia.
Keduanya kemudian menceritakan kesedihan mereka karena tak diperbolehkan bermain bersama.
Hal ini ternyata adalah perintah dari ketua PSSI-nya Islandia saat itu, Eggert Magnusson.
Magnusson memerintahkan kepada pelatih timnas Islandia, Logi Olafsson, untuk tak memainkan mereka bersama saat laga lawan Estonia.
@FootballFacts1 Eidur/Arnor sub photo---> pic.twitter.com/ReiAzu9zPM
— Giorgio Sigon (@il_Finnico) 24 Mei 2013
Magnusson ingin keduanya pertama kali bermain bersama terjadi di kandang sendiri, yaitu saat melawan Makedonia pada gelaran kualifikasi Piala Dunia 1998, bulan Juni 1996.
Namun apa daya, harapan tinggal harapan.
Eidur muda tak bisa lagi bermain bersama sang ayah di timnas karena ia menderita patah kaki saat membela timnas U-18 Islandia melawan Republik Irlandia.
(Baca juga: Kisah 4 Bersaudara Pembawa Gol Antar Generasi Timnas Islandia)
Eidur kesulitan kembali bugar karena ada tendinitis yang tak terdeteksi di kakinya.
Saat bisa kembali sehat, sang ayah sudah pensiun dari dunia si kulit bundar.
Andai saja saat itu tak ada perintah dari Magnusson, mungkin di Islandia akan ada cerita turun temurun tentang ayah dan anak Gudjohnsen yang bermain bersama di timnas Islandia.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Nytimes.com |
Komentar