"Di awal karier saya, saya memiliki masalah hamstring da n terpaksa absen di beberapa laga United. Tapi, kritik yang ditujukan kepada saya adalah sesuatu yang harus saya jawab dengan kemenangan demi kemenangan," tegasnya.
Ia tahu, salah satu bagian kunci dalam tugasnya adalah membangun relasi dengan klub.
Ia juga harus lebih lentur kepada klub dan pemain.
"Ini tentang bagaimana mengelola apa yang terbaik buat pemain dan negara," tegas Ryan Giggs.
Giggs berharap, kerja keras dan hasil positif akan memenangkan hati suporter dan mendukungnya sebagai pelatih timnas.
"Beberapa akan mendukung Anda, sebagian tidak. Satu-satunya cara untuk mengubah pikiran mereka adalah memberikan segala kemampuan Anda. Itu yang ingin saya lakukan," lanjutnya.
(Baca Juga: Kocak! Cuma Pria Ini yang Berani Bilang Ariel Tatum Tidak Cantik Ketika Pakai Make Up)
"Saya bertekad untuk sukses. Saya bertekad memenangkan banyak pertandingan."
"Itu semua yang bisa saya lakukan. Di luar itu bukan kuasa saya," lanjutnya.
"Publik yang memiliki opini tentang saya tidak memberikan semuanya dari yang mereka miliki. Saya berani berjanji telah melakukannya saat membela Wales dan akan terus melakukannya sebagai manajer," tegasnya.
Seperti George Best, Ian Rush dan legenda Wales lain, Giggs tak pernah tampil di turnamen besar seperti Piala Dunia atau Piala Eropa.
Wales sempat nyaris lolos ke putaran final Piala Eropa 2004, tapi kalah dari Rusia di babak play-off.
Ini yang menambah semangat Giggs untuk membawa Wales pertama kalinya tampil di Piala Eropa atau Piala Dunia.
"Semua yang bisa saya lakukan adalah mencoba tampil di turnamen besar. Saya selalu percaya kami bisa melakukannya," katanya. (*)
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar