Menjadi bintang semasa bermain, ternyata tak membuat Ruan Giggs dianggap seperti dewa.
Dia memang sukses dan melegenda bersama Manchester United.
Namun, begitu ditunjuk sebagai pelatih tim nasional negaranya, Wales, dia justru sering mendapatkan kritik.
Justru, kritik itu berkaitan dengan komitmennya saat masih aktif sebagai pelatih.
Dia dianggap sering keluar dari timnas dan sering absen dalam laga-laga persahabatan Wales.
Kritikan itu cukup menohok, hingga ada hasrat besar yang membakar di dalam dada Giggs untuk menjawab kritik sekaligus membuat sejarah buat timnas Wales.
"Saya kira kritik itu tak adil, tapi sepak bola memang tentang opini," kata Ryan Giggs dikutip BolaSport.com dari BBC.com.
(Baca Juga: Bali United Vs Tampines Rovers - Ilija Spasojevic dkk Menang 3-1)
Semasa membela Manchester United, Giggs memenangkan 13 Premier League, 2 Liga Champions dalam 963 penampilan.
Kini, dia mendapat tugas berat mengangkat timnas negaranya di pentas internasional.
Giggs menggantikan Chris Coleman dan diikat kontrak 4 tahun.
Pertandingan pertamanya sebagai pelatih Wales akan melawan China di Nanning, 2 Maret nanti.
TERBAKAR HASRAT
Giggs menerima tawaran melatih timnas Wales bukan asal-asalan.
Dia memiliki hasrat besar untuk berbuat sesuatu, terutama membawa Wales mencapai kompetisi besar.
Semangat itu yang membuat dada Giggs terbakar untuk melakukan yang terbaik, selain juga menjawab kritikan.
"Saya akan memberikan semuanya kepada Wales, seperti yang saya lakukan saat masih bermain," tekadnya.
Tentang kritik publik kepadanya soal komitmen kepada timnas, Giggs punya penjelasan.
(Baca Juga: Kalahkan Raksasa Asia, Timnas U-23 Malaysia Secara Mengejutkan Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2018)
"Di awal karier saya, saya memiliki masalah hamstring da n terpaksa absen di beberapa laga United. Tapi, kritik yang ditujukan kepada saya adalah sesuatu yang harus saya jawab dengan kemenangan demi kemenangan," tegasnya.
Ia tahu, salah satu bagian kunci dalam tugasnya adalah membangun relasi dengan klub.
Ia juga harus lebih lentur kepada klub dan pemain.
"Ini tentang bagaimana mengelola apa yang terbaik buat pemain dan negara," tegas Ryan Giggs.
Giggs berharap, kerja keras dan hasil positif akan memenangkan hati suporter dan mendukungnya sebagai pelatih timnas.
"Beberapa akan mendukung Anda, sebagian tidak. Satu-satunya cara untuk mengubah pikiran mereka adalah memberikan segala kemampuan Anda. Itu yang ingin saya lakukan," lanjutnya.
(Baca Juga: Kocak! Cuma Pria Ini yang Berani Bilang Ariel Tatum Tidak Cantik Ketika Pakai Make Up)
"Saya bertekad untuk sukses. Saya bertekad memenangkan banyak pertandingan."
"Itu semua yang bisa saya lakukan. Di luar itu bukan kuasa saya," lanjutnya.
"Publik yang memiliki opini tentang saya tidak memberikan semuanya dari yang mereka miliki. Saya berani berjanji telah melakukannya saat membela Wales dan akan terus melakukannya sebagai manajer," tegasnya.
Seperti George Best, Ian Rush dan legenda Wales lain, Giggs tak pernah tampil di turnamen besar seperti Piala Dunia atau Piala Eropa.
Wales sempat nyaris lolos ke putaran final Piala Eropa 2004, tapi kalah dari Rusia di babak play-off.
Ini yang menambah semangat Giggs untuk membawa Wales pertama kalinya tampil di Piala Eropa atau Piala Dunia.
"Semua yang bisa saya lakukan adalah mencoba tampil di turnamen besar. Saya selalu percaya kami bisa melakukannya," katanya. (*)
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar