Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

FIFA Akui Indonesia sebagai Wakil Pertama Asia di Piala Dunia

By Ade Jayadireja - Senin, 29 Januari 2018 | 09:50 WIB
Laiknya suporter sepak bola, koreografi membentuk Sang Merah Putih juga tampak di tribune Stadion Moch Subroto pada peringatan Haornas 2017, Sabtu (9/9/2017).
GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM
Laiknya suporter sepak bola, koreografi membentuk Sang Merah Putih juga tampak di tribune Stadion Moch Subroto pada peringatan Haornas 2017, Sabtu (9/9/2017).

Induk organisasi sepak bola dunia (FIFA) mengakui Indonesia sebagai wakil pertama Asia di Piala Dunia.

Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi adalah negara-negara Asia yang sudah sering mentas di pesta sepak bola sejagat.

Kendati ketiga tim tersebut paling sering muncul di Piala Dunia, rupanya FIFA mengakui bahwa wakil pertama dari Benua Kuning adalah Indonesia.

(Baca juga: Pilihan Anti-mainstream Kapten Thailand di The Best Football Awards 2017)

Hal itu terungkap dalam sebuah sesi tanya jawab di media sosial Twitter.

"Tim Asia manakah yang pertama kali tampil di Piala Dunia? Hindia Belanda, dikenal saat ini dengan Indonesia, tampil dalam edisi 1938 di Prancis," demikian isi kicaun FIFA seperti dikutip Bolasport.com.

Indonesia berada di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda) saat tampil di Piala Dunia 1938.

(Baca juga: Hasil Voting The Best Football Awards 2017, Berapa Selisih Suara Ronaldo dan Messi?)

Kelolosan Hindia Belanda ke putaran final bak sebuah hadiah karena wakil Asia lainnya, Jepang, mengundurkan diri akibat masalah perang.

Asia memang diberikan jatah satu tempat dan hanya dua tim yang memperebutkannya saat itu.

Hindia Belanda pun langsung tereleminasi setelah takluk 0-6 dari Hungaria pada partai perdana.

Sekelumit Kisah Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 

Piala Dunia 1938 terasa istimewa bagi sepak bola Indonesia. Bukan hanya menjadi debut putaran final, melainkan juga menjadi simbol perkenalan Hindia Belanda di kancah internasional dengan segala keterbatasannya.

Nederland-Indis, nama ini dipakai karena Indonesia masih berada di bawah kendali Belanda.

Sempat terjadi perseteruan karena tim yang berangkat ke Piala Dunia 1938 di Prancis adalah bentukan Nederlandsh Indische Voetbal Unie (NIVU), bukan PSSI.

Surat kabar Tionghoa berbahasa Melayu, Sin Po, mengabarkan setiap jengkal perjalanan Hindia Belanda di luar negeri.

Tertulis bahwa pemain beserta ofisial tim meninggalkan Batavia melewati Tanjung Priok menuju Belanda dengan kapal M.S. Johan van Oldenbarnevelt pada 18 Maret 1938.

(Baca Juga: Foto Kondisi Terkini Awan Setho Setelah Alami Benturan Keras)

Majalah Sport edisi 31 Mei 1938 merekam kegiatan para personel ‘Indonesia’ di Hotel Duinoord di Kota Wassenaar.

Pada edisi 27 Mei 1938, Sin Po melaporkan pertandingan “Indonesia” melawan HBS, yang berakhir imbang 2-2, sedangkan edisi 2 Juni 1938 mengupas hasil pertandingan kontra Haarlem (5-3).

Setelah singgah di Belanda untuk beberapa waktu, tim ‘Indonesia’ melanjutkan perjalanan ke Prancis menggunakan kereta. Mereka berangkat dengan penuh keyakinan berkat modal hasil ciamik dari partai ekshibisi.

Prancis 1938 masih menggunakan sistem sistem gugur seperti dua edisi terdahulu (1930 dan 1934).

Bermodal formasi ofensif 2-3-5, Hindia Belanda menatap duel menghadapi Raksasa Eropa Timur, Hungaria, pada 5 Juni 1938 di Reims.

Apa daya? Hungaria, yang belakangan keluar sebagai runner-up Piala Dunia 1938, ternyata masih terlalu tangguh untuk Hindia Belanda.

Gawang Mo Heng diberondong empat gol tanpa balas sebelum turun minum.

(Baca juga: Meski Gagal, Hal Ini Bikin Pep Guardiola Tak Sesali Lepas Alexis Sanchez)

Gol pertama Hungaria tercipta pada menit ke-14 melalui sepakan Vilmos Kohut, disusul Geza Toldi (16’), Gyorgy Sarosi (25’), dan Gyula Zsengeller (30’).

Hindia Belanda menerima gempuran terus-menerus selama 90 menit.

“Negara ini agresif dan berjuang penuh semangat. Semua orang relatif kecil, tapi memiliki karakter pemain unik. Yang terpenting ialah mereka belajar mengatur sebuah pertandingan sepak bola internasional.”

Jan Feith, Wartawan De Java Bode yang turut menyaksikan laga Hungaria vs Hindia Belanda di Piala Dunia 1938.

Skor berubah lagi menjadi setengah lusin alias 6-0 di babak kedua setelah Sarosi dan Zsengeller menyarangkan gol tambahan masing-masing pada menit ke-67 dan 88.

Hindia Belanda mesti mengepak koper lebih dini akibat gagal melaju ke babak berikutnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : twitter.com
REKOMENDASI HARI INI

Jadwal Final Macau Open 2024 - Sabar/Reza dalam Teror Rival Ranking 317 Dunia untuk Juara, Dejan/Gloria Jadi Pembuka

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Persebaya
6
16
2
Borneo FC
6
14
3
Bali United
7
14
4
Persib Bandung
6
12
5
PSM Makassar
6
11
6
Persik
6
11
7
Persita
6
10
8
Arema FC
7
9
9
Malut United
7
9
10
Persija Jakarta
6
8
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
312
2
F. Bagnaia
305
3
M. Marquez
259
4
E. Bastianini
250
5
B. Binder
161
6
P. Acosta
152
7
M. Viñales
139
8
A. Espargaro
119
9
F. Di Giannantonio
119
10
A. Marquez
114
Close Ads X