Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sepak Bola Wanita Afghanistan - Menggapai Mimpi di Bawah Teror Ludah, Batu, Bom dan Ancaman Kematian

By Hery Prasetyo - Sabtu, 24 Februari 2018 | 22:04 WIB
Tim nasional sepak bola wanita Afghanistan, harus melewati teror saat berlatih. Namun, semangat mereka tetap menyala.
BBC/Dok Kelly Lindsey
Tim nasional sepak bola wanita Afghanistan, harus melewati teror saat berlatih. Namun, semangat mereka tetap menyala.

Diludahi dan dilempar batu, juga harus cermat menghindari bom saat melewati jalanan menuju tempat latihan. Sebuah drama pedih sepak bola wanita Afghanistan.

Jangankan bermain sepak bola, bagi wanita Afghanistan, berkumpul saja harus menghadapi banyak halangan kultural dan norma.

Itu kenyataan yang harus dihadapi para wanita Afghanistan yang bermimpi bermain sepak bola dan memiliki tim.

Memiliki tim sepak bola wanita bukan sekadar ingin berprestasi, tapi juga bagian dari perjuangan dalam emansipasi wanita Afghanistan.

Meski penuh aral dan ancaman, ternyata perjuangan mereka tak pernah kendur.

Di bawah pelatih Kelly Lindsey, mereka berkembang dan timnas sepak bola wanita Afghanistan mampu naik peringkat dari urutan ke-128 menjadi 106 dalam rangkingt FIFA.

(Baca Juga: Arsenal Vs Manchester City - Arsene Wenger Mencari Trofi Piala Liga Inggris Pertama)

Antara Hidup dan Mati

Kelly Lindsey yang mantan pemain timnas sepak bola wanita Amerika Serikat sampai tak pernah melatih mereka di Afghanistan karena alasan keamanan.

Timnas wanita Afghanistan lebih sering bertemu dan berlatih di luar negeri.

Dikutip BolaSport.com dari acara BBC's World Football Lindsey menjelaskan, para pemain yang bertahan sering mendapat ancaman kekerasan.

"Tak mudah untuk berlatih. Para pemain sering diludahi, dilempar batu, dan terkadang ada bom dalam perjalanan mereka," jelas Lindsey.

"Sangat penting buat para wanita di luar (Afghanistan) untuk mengetahui bahwa kondisi ini nyata. Ini bukan dongeng. Mereka melewati jalan seperti itu setiap hari,' tambahnya.

(Baca Juga: Lewat Adu Penalti, Madura United Kembali Tumbang dari Persebaya)

Meski sudah tak ada perang, tapi keamanan di Afghanistan memang belum meyakinkan.

Menurut hasil studi BBC terakhir, pejuang Taliban menguasai 70 persen wilayah.

Mereka sangat berpengaruh terhadap 15 juta penduduk atau separo dari populasi Afghanistan.

Emansipasi wanita Afghanistan sering kali berbenturan dengan Taliban.

"Jika wanita bermain sepak bola, ayahnya, saudara laki-lakinya, pelatihnya, ibunya akan divonis (negatif) oleh masyarakatnya," jelas Lindsey.

"Khalida Popal, direktur program kami yang juga saudara laki-lakinya, ditusuk hingga hampir mati karena membiarkan dia (Khalida) bermain sepak bola," lanjutnya.

"Saya sangat kagum karena setelah apa yang mereka alami setiap hari, mereka tetap ingin bermain sepak bola."

"Mengambil risiko dicerca di depan Taliban merupakan masalah hidup dan mati bagi para wanita ini."

Dengan tempat latihan berada di luar Afghanistan, Lindsey bisa secara efektif melatih tim sepak bola wanita Afghanistan.

Beberapa pemainnya belum pernah bermain di lapangan dengan ukuran standar, sebelum bergabung dengan tim.

Namun, karena semangat merangkai mimpi, kemajuan mereka sangat mengagumkan.

Akhir-akhir ini, mereka memang kalah 0-5 dan 0-6 dalam laga persahabatan lawan timnas sepak bola wanita Jordania.

Namun, mereka tetap bersemangat berlatih dan membentuk timnas yang hebat.


Pelatih timnas sepak bola wanita Afghanistan, Kelly Lindsey (nomor dua dari kiri) dan pemainnya.(BBC/Dok. Kelly Lindsey)

Bahkan, ada impian untuk tampil di Piala Dunia Wanita.

Jika itu terjadi, maka akan menjadi momen yang sangat penting sebagai pesan kepada dunia dan juga rakyat Afghanistan.

"Kami berkomunikasi setiap dua pekan sekali lewat telepon untuk membahas latihan, gizi, dan bagaimana berjuang di dalam dan luar lapangan," jelas Lindsey.

(Baca Juga: Real Madrid Siap Selamatkan Karier Striker Manchester United yang Kian Tersisih)

"Kami kirim video dan taktik dalam Powerpoint untuk mereka pelajari sebelum bertemu di tempat latihan."

"Anehnya, setiap mereka datang ke tempat latihan, pemainnya bisa berbeda-beda."

Afghanistan belum pernah lolos ke kompetisi resmi, tapi timnya masih bayi dan terus bermimpi.

Menurut Lindsey, misi mereka lebih besar dari sekadar memenangkan pertandingan.

Ambisi utama adalah lolos ke Piala Dunia.

"Kami membangun tim ini untuk berkompetisi dan lolos ke Piala Dunia," tegas Lindsey.

Mimpi itu memang besar.

Namun, ditengah segala halangan dan ancaman kekerasan serta kematian, mereka tetap bersemangat.

Para wanita Afghanistan itu bermain dengan semangat dan energi tinggi demi kehormatan bangsanya.

Semua tim memang begitu. Tapi, kata Lindsey, semangat mereka lebih khas dan terasa sangat kuat.

Mimpi besar itu memang butuh keberanian dan semangat luar biasa. (*)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Hery Prasetyo
Sumber : bbc.com bolasport.com
REKOMENDASI HARI INI

Sabar/Reza dan Gregoria Capai Ranking Tertinggi dalam Karier Setelah China Masters 2024, Jonatan Kembali ke 4 Besar

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136