Pada Maret 2018, Irfan dan Ikhsan sama-sama merasakan seperti apa rasanya bermain untuk klub-klub Eropa.
Mereka menjalani trial dengan klub Liga Belanda, FC Groningen.
Klub asal Negeri Kincir Angin ini pernah dibela ayah kedua pesepak bola ini pada era 1980-an.
(Baca Juga: Striker Ini Pemegang Rekor Pencetak Gol Beruntun pada Turnamen Besar Internasional, Bukan Cristiano Ronaldo)
Fandi meninggalkan Surabaya setelah membawa Niac Mitra juara Galatama musim 1982-1983 untuk gabung FC Groningen.
Irfan mengatakan dia telah mendapatkan pelajaran penting dari kesempatan sebelumnya, yang telah membantunya menjadi pemain yang lebih baik.
”Para pemain di luar negeri jauh lebih baik secara teknis, mental, dan fisik,” ujar Irfan.
(Baca Juga: Pencetak 19 Gol di Liga Spanyol Ini Dikabarkan Buat Klub Kaya China Gigit Jari)
”Mereka memiliki tekad yang sangat kuat dan gairah untuk speak bola. Mereka mendasarkan hidup mereka pada sepakbola dan melakukan apa pun dalam latihan,” tuturnya.
Namun, Irfan Fandi merasakan kekalahan pada laga terbaru bersama timnas U-23 Singapura pada Rabu (20/6/2018) malam.
Main di Stadion Bishan, Irfan yang jadi kapten bersama skuat Young Lions kalah dua gol tanpa balas pada uji coba internasional ini.
(Baca Juga: David Laly Starter, Klub Malaysia Ini Mantap di Zona Promosi)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | tnp.sg |
Komentar