BOLASPORT.COM – Legenda sepak bola Zambia, Kalusha Bwalya telah dilarang mengurus sepak bola selama dua tahun oleh FIFA.
Setelah, ada hasil dari penyelidikan atas hubungannya dengan pejabat sepak bola Qatar yang mantan Presiden AFC, Mohamed Bin Hammam.
Ruang peradilan Komite Etika FIFA pada Jumat (10/8/2018), mengatakan, bahwa mereka telah melarang Kalusha Bwalya mengurus sepak bola.
(Baca juga: Klub Malaysia yang Punya Dana Melimpah Akhirnya Mendepak Pelatih Karteker Mereka)
Dia dicekal sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF).
Dia disanksi dua tahun dari semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola, mulai administrasi, kegiatan olahraganya, dan yang lain.
(Baca juga: Posisi Terens Puhiri Bersama Klub Thailand Terancam Pemain yang Didepak Tim asal Malaysia)
Larangan itu berlaku di tingkat nasional dan internasional .
FIFA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menyelidiki pria berusia 54 tahun itu sejak Februari 2017.
”Fokus penyelidikan terutama pada hal yang diterima Mr Bwalya dari Tuan Bin Hammam,” bunyi pernyataan FIFA.
”Ruang ajudan menemukan Bwalya bersalah karena telah melanggar artikel 16 (Kerahasiaan),” tuturnya.
(Baca juga: Putra Legenda Klub asal Surabaya Ini Berpeluang Dikontrak Klub Portugal, Sporting Braga)
Selain itu, dia dinilai melanggar artikel 20 (menawarkan dan menerima hadiah dan manfaat lainnya) dari Kode Etik FIFA.
”Dia juga harus membayar denda sebesar 79.032,93 pound (setara 1,5 miliar rupiah.”
(Baca juga: Pemuda 19 Tahun Ini Bisa Jadi 'Hantu' Bek Timnas U-23 Indonesia pada Laga Kedua Asian Games 2018)
Bwalya terpilih sebagai Pemain Terbaik Afrika edisi 1988 dan kemudian menjadi pelatih tim nasional Zambia dan presiden Persatuan Sepak Bola Zambia.
Bin Hammam dilarang seumur hidup dari FIFA pada 2011 karena terlibat dalam skandal cash-for-vote.
(Baca juga: Didanai Duit asal China, Klub Liga Inggris Ini Bisa Meninggalkan Stadion yang Mereka Tempati Sejak 1889)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar